Langkah kedua dengan meningkatkan jumlah testing. Ketiga, dengan mengonversi tempat tidur yang belum didedikasikan untuk perawatan pasien Covid-19.
"Supaya kita lebih siap menghadapi penyebaran mutasi delta. Rumah sakit kita diharapkan sejak sekarang sudah melakukan konversi dari tempat tidur biasa ke tempat tidur Covid," pinta Menkes Budi.
Menurutnya, konversi tersebut untuk menurunkan bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur di rumah sakit.
"Misalnya di Singkawang memang BOR-nya sudah tinggi 97 persen. Tapi itu tinggi karena tempat tidur Covid baru 129, padahal total tempat tidur rumah sakit yang ada di Singkawang 1.248."
"Cara yang paling cepat untuk menurunkan BOR adalah melakukan konversi dari tempat tidur yang belum didedikasikan untuk pasien covid menjadi pasien covid," jelasnya.
Strategi terakhir, dengan melakukan simulasi oksigen. Menurut Menkes, suplay oksigen rumah sakit di hampir seluruh kota luar Jawa masih dalam kondisi relatif baik. Akan tetapi, pemerintah tetap antisipasi adanya lonjakan kasus yang bisa menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen.
Menkes Budi menyampaikan, Kemenkes telah menghitung perkiraan kebutuhan oksigen di tiap provinsi hingga per Kabupaten/Kota.
"Kita juga sudah memberikan contoh bagaimana mapping di produsen oksigen dengan meniru yang kita lakukan di Jawa. Dan kita juga sudah membuat website khusus di mana setiap rumah sakit bisa memasukkan data kebutuhan. Sehingga kita tahu sisa oksigen berapa di setiap rumah sakit, sehingga kita di pusat bisa membantu," ujarnya.