Gelombang Ketiga Covid-19 di Depan Mata, India Perbanyak Oksigen dan Tempat Tidur

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 07 September 2021 | 21:56 WIB
Gelombang Ketiga Covid-19 di Depan Mata, India Perbanyak Oksigen dan Tempat Tidur
Ilustrasi Covid-19 (Unsplash/Adam Niescioruk)

"Distribusi infrastruktur dan logistik anjlok selama gelombang kedua," kata kepala Linde Asia Selatan Moloy Banarjee.

Pemerintah federal telah menyetujui pemasangan sekitar 1.600 pembangkit oksigen di rumah-rumah sakit, meskipun kurang dari 300 yang telah terpasang hingga awal bulan lalu karena proses impor memerlukan waktu.

Hampir semua negara bagian menyiapkan bangsal khusus anak setelah para ahli memperingatkan anak-anak yang belum divaksin menjadi rentan terhadap mutasi virus baru.

Negara bagian seperti Madya Pradesh tengah menambah cadangan obat anti virus seperti Remdesivir.

Survei pemerintah memperkirakan sebanyak dua pertiga warga India sudah memiliki antibodi untuk melawan COVID-19 secara alami, dan 57 persen orang dewasa sudah menerima sedikitnya satu dosis vaksin.

Dengan kondisi itu, para ahli percaya lonjakan infeksi baru akan jauh berkurang dibandingkan gelombang kedua.

"Jumlah orang yang rentan akan lebih sedikit sekarang, karena banyak orang telah terinfeksi atau divaksinasi," kata ahli epidemiologi dan kardiologi K. Srinath Reddy, presiden Yayasan Kesehatan Masyarakat India.

"Bahkan jika infeksi berulang atau infeksi baru muncul, sepertinya akan lebih ringan dan bisa dirawat di rumah. Persoalan serius dalam pelayanan kesehatan selama gelombang kedua kecil kemungkinan kecil akan terjadi."

Kerala sudah menunjukkan tanda-tanda seperti itu. Negara bagian di selatan tersebut saat ini memiliki kasus infeksi tertinggi, termasuk di kalangan penduduk yang sudah divaksin penuh atau sebagian, namun tingkat kematiannya masih di bawah rata-rata nasional.

Baca Juga: Ritual Minta Hujan, Gadis Cilik Diarak Tanpa Busana Keliling Desa

Dengan 3,1 juta kasus, India menjadi negara kedua di dunia setelah Amerika Serikat yang melaporkan total kasus terbanyak, dengan 441.042 kematian.

Mereka telah memberikan 698,4 juta dosis vaksin. Dari 944 juta populasi dewasa, 57 persen sudah menerima sedikitnya satu dosis dan 17 persen mendapat dua dosis.

Kementerian kesehatan berencana memvaksinasi seluruh penduduk dewasa tahun ini.

Pakar epidemiologi dan kesehatan publik Chandrakant Lahariya mengatakan data dan tren tersebut menggembirakan.

"Dengan kemunculan bukti bahwa bagi orang-orang yang pernah terinfeksi, satu dosis akan memberikan tingkat antibodi lebih besar daripada mereka yang tidak pernah terinfeksi atau menerima kedua dosis vaksin, itu meyakinkan India," [ANTARA]

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI