Update Covid-19 Global: Kasus Melonjak, Belanda Tunda Operasi Kanker dan Jantung

Sabtu, 20 November 2021 | 11:13 WIB
Update Covid-19 Global: Kasus Melonjak, Belanda Tunda Operasi Kanker dan Jantung
Ilustrasi: Belanda Tunda Operasi Kanker dan Jantung. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Update Covid-19 global menunjukan Belanda yang mengalami lonjakan kasus yang menyebabkan harus ditundanya sejumlah operasi kanker dan jantung.

Peningkatan kasus Covid-19 di Belanda hari ini menunjukkan pertambahan 21 ribu kasus baru. Angka tersebut menyumbang kasus baru dunia yang bertambah 588 ribu hari ini, mengutip Worldometers, Sabtu (20/11/2021).

Kini, nyaris 256,9 juta warga dunia terinfeksi Covid-19. Kematian bertambah 7.411 orang dari total 5,1 juta kematian di dunia. Dan sebanyak 231,9 juta orang dinyatakan telah sembuh.

Saat ini, di dunia masih ada 19,8 juta kasus aktif atau orang yang masih bisa menularkan Covid-19. Rinciannya 19,7 juta dalam kondisi ringan atau tanpa gejala, dan sisanya 79 ribu orang kondisi serius atau kritis.

Mengutip Channel News Asia, pejabat kesehatan Belanda, pada Jumat, 19 November 2021, mengatakan akan mulai menunda operasi beberapa pasien kanker dan jantung.

Hal ini dilakukan demi mengosongkan ruang unit perawatan intensif (ICU) selama gelombang pandemi Covid-19 yang kembali sedang terjadi.

"Ini adalah pasien kanker yang sebenarnya harus dioperasi dalam waktu enam minggu setelah didiagnosis, tapi itu tidak mempengaruhi semua kasus. Ini juga pasien jantung," ujar juru bicara LCPS, organisasi nasional yang mengalokasikan sumber daya rumah sakit.

"Tentu saja ini situasi mengerikan untuk pasien," lanjut jubir tersebut.

National Institute for Health (RIVM) melaporkan Belanda mencatatkan rekor baru lebih dari 23.000 kasus baru dalam 24 jam pada Kamis, 18 November 2021.

Baca Juga: Penelitian di Spanyol Ungkap Bakteri Nonaktif Mampu Redam Covid-19 Pada Tikus

Lantaran 85 persen populasi dewasa Belanda sudah divaksinasi, tingkat rawat inap rumah sakit dan ruangan ICU sejauh ini tetap lebih rendah dibanding puncak gelombang pandemi yang terjadi pada April 2020.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI