"Kami harapkan dalam sebulan ini, bagi daerah yang mungkin terlalu jauh melakukan sweeping, terutama pada bayi di bawah 11 bulan, sehingga masih ada potensi untuk anak-anak terlindungi dengan imunisasi dasar lengkap," ujarnya.
Dalam konferensi pers terpisah, Ketua Satgas Imunisasi dan Stunting Ikatan Dokter Anak Indonesia, Profesor. Dr. dr Hartono Gunardi, Sp.A(K) mengatakan, ada beberapa faktor penyebab cakupan imunisasi dasar lengkap turun selama pandemi.
"Pertama zaman Covid-19 memang sebagian besar fasilitas imunisasi tutup karena konsentrasi untuk melayani covid. Selain itu, orang tua juga enggan, khawatir untuk membawa anaknya imunisasi."
"Jadi ada faktor pelayanan kesehatan juga faktor orangtua yang takut untuk membawa anak imunisasi," kata Profesor Hartono dalam konferensi pers virtual IDAI, kemarin, Senin (29/11).
Selain kedua faktor itu, pembatasan kegiatan melalui aturan PPKM juga membuat orangtua tidak membawa anaknya imunisasi. "Meskipun, sebenarnya kegiatan untuk rumah sakit atau melakukan imunisasi sebetulnya tidak dilarang," ujarnya.