Ramai Isu Varian Delmicron, Begini Seharusnya Teknis Penamaan Mutasi Covid-19

Minggu, 26 Desember 2021 | 14:13 WIB
Ramai Isu Varian Delmicron, Begini Seharusnya Teknis Penamaan Mutasi Covid-19
Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)

Suara.com - Kata Delmicron tengah ramai diperbincangkan karena disebut menjadi varian baru virus corona penyebab Covid-19.

Kata Delmicron pertama kali diucapkan oleh anggota gugus tugas Covid-19 Maharashtra, India, Dr Shashank Joshi, Delmicron berasal dari gabungan varian Delta dan Omicron.

Ia mengatakan bahwa Delmicron telah menyebabkan tsunami kecil kasus Covid-19 di Amerika Serikat dan Eropa. Namun, pernyataan yang dilontarkan saat diskusi di News18 itu ternyata menimbulkan salah paham.

Dr Joshi dilaporkan hanya menyinggung situasi di mana varian Delta dan Omicron secara bersamaan menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 di wilayah tertentu.

Sehingga, istilah Delmicron mengacu pada situasi lonjakan kasus bukan kemunculan varian virus corona baru.

Pemerintah India juga meluruskan bahwa tidak ada varian Covid-19 Delmicron. Juga tidak ada informasi tentang mutasi lain dari virus SARS CoV-2 setelah Omicron yang menyebar luas ke seluruh dunia.

Dewan Penelitian Medis India (ICMR) maupun gugus tugas Covid-19 nasional India tidak berbicara tentang kehadiran virus baru yang disebut 'Delmicron'.

"Belum ada varian virus Covid baru yang disebut 'Delmicron'. Omicron juga bukan virus baru karena merupakan virus corona yang bermutasi," kata Associate Professor di Center for Community Medicine, AIIMS, New Delhi, Harshal R Salve, dikutip dari Bussiness Standard.

Penamaan mutasi baru Covid-19 sebenarnya hanya bileh dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sebelum adanya nama resmi, varian baru tersebut akan diumumkan dengan kode nomor garis keturunan virus corona.

Baca Juga: Update Covid-19 Global: Lonjakan Kasus Perancis Capai 100 Ribu Orang per Hari

Seperti temuan varian Omicron bulan lalu. Saat pertama kali diumumkan secara global, varian yang berasal dari Afrika Selatan itu masib desebut dengan nomor garis keturunan ilmiah B.1.1.529.

Kemudian, pada 27 November, WHO secara resmi menyampaikan kalau varian tersebut dibernama Omicron. Sistem penamaan varian virus corona berdasarkan alfabet itu telah dijadikan standar oleh WHO sejak Mei 2021 untuk mempermudah komunikasi publik tentang varian baru Covid-19.

Saat ini telah ada tujuh varian dalam daftar variant of interest (VOI) maupun variant of concern (VOC) yang seluruhnya diberi nama berdasarkan huruf Yunani sesuai urutan, seperti Alpha, Beta, Gamma, Delta, Epsilon, Zeta, dan Eta.

Namun, pada penemuan varian baru Omicron, WHO melongkap huruf ke-13 dan 14 dari alfabet Yunani. Yakni, huruf Nu dan Xi.

WHO tidak menggunakan kedua huruf tersebut sebagai varian virus corona karena alasan tertentu. Huruf Nu mengandung peladalan yang mirip dengan kata bahasa Inggris 'new', sehingga khawatir menyebabkan kebingungan.

Sementara huruf Xi banyak digunakan dalam nama keluarga etnis Tiongkok, salah satunya untuk menghormati presiden China Xi Jinping.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI