Akhir Tahun 2021, Menkes Budi Gunadi Sadikin Ungkap Ada Indikator RPJMN yang Meleset

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 31 Desember 2021 | 12:52 WIB
Akhir Tahun 2021, Menkes Budi Gunadi Sadikin Ungkap Ada Indikator RPJMN yang Meleset
Ilustrasi penyakit [shutterstock]

Intervensi yang dilakukan Kemenkes adalah mempersiapkan ibu.

"Sebab 40 persen dari kekerdilan disebabkan karena ibunya pada saat lahir tidak siap, jadi kecukupan zat besi itu merupakan hal penting. Begitu lahir 1.000 hari pertama, itu penting sekali, perlu penimbangan yang tepat, rajin setiap bulan pengukuran tinggi juga," katanya.

Kemenkes sedang mendorong digitalisasi pelaporan berat badan dan tinggi anak menggunakan alat ukur digital yang langsung terkoneksi ke pemerintah pusat.

Pada persoalan tuberkolosis, kata Budi, Kemenkes sedang mengintegrasikan mekanisme survailens pasien dengan sistem COVID-19. "Sebenarnya sakitnya mirip dengan COVID-19, pernapasan, disebabkan virus juga, deteksi sama, tapi penanganannya tidak sekuat COVID-19. Yang dipakai selalu angka perkiraan," katanya.

Selanjutnya adalah intervensi menekan persentase merokok melalui upaya edukasi secara masif dengan melibatkan influencer dari profesi YouTubers agar lebih modern dan dapat diterima oleh konsumen rokok usia muda.

"Pola edukasi kita ubah yang lebih kekinian. Kita akan ajak YouTubers edukasi orang-orang muda untuk memberikan contoh bahwa ini bukan merupakan kebiasaan yang sehat," katanya.

Demikian juga dengan pola intervensi pada persoalan obesitas. "Itu bahayanya jangka panjang. Kita ingin memastikan bahwa pola makan, pola gerak orang Indonesia harus lebih. Kami melihat, baik rokok maupun obesitas strateginya lebih ke pendidikan promosi," katanya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI