"Kita baru akan melihat dampaknya pada orang-orang yang rawan. Kalau tidak segera dilindungi dengan booster ini akan terlihat akhir Februari, jumlah orang yang akhirnya memeriksakan diri dan datang ke fasilitas kesehatan akan meningkat," ujarnya.
"Sehingga jangan dianggap ini tidak ada lonjakan karena deteksi dini kita tidak cukup, terlebih masyarakat kita bukan orang yang rutin deteksi dini," tambah dokter Dicky.
Lambatnya kenaikan kasus positif akibat omicron juga mulai terlihat secara global, di mana angka infeksi harian mencapai rekor selama pandemi terjadi hingga lebih dari 2,5 juta kasus.
Padahal varian omicron telah menyebar ke banyak negara sejak akhir November 2021.