Tapi akhirnya, para peneliti hanya mendapatkan satu penelitian serupa pada tikus, yakni saat para ilmuwan merekayasa serangan jantung pada hewan sambil mengukur aktivitas otak mereka.
"Sangat sulit untuk membuat klaim hanya dengan satu kasus, terutama ketika kasus tersebut mengalami pendarahan, kejang dan pembengkakan," ungkap Zemmar.
Kini penelitian tersebut baru dipublikasi pada Selasa 22 Februari 2022 lalu di Frontiers in Aging Neuroscience.