Hampir 5 persen lelaki mengalami penurunan ukuran penis. Menurut para ahli, hal ini kemungkinan efek domino dari kerusakan pembuluh darah akibat virus corona.
3. Priapismus

Salah satu dampak dari komplikasi Covid-19 adalah priapismus. Priapismus adalah kondisi di mana lelaki mengalami ereksi berkepanjangan.
Dalam sebuah jurnal yang diterbitkan The American Journal of Emergency Medicine, terdapat sebuah kasus di mana lelaki berusia 69 tahun di Ohio, Amerika Serikat dirawat di Unit Gawat Darurat akibat mengalami demam, batuk kering, hingga diare.
Dua hari kemudian, pria ini mengalami dispnea akut yang menyebabkan kondisi pernapasannya terus menurun. Ia pun dilarikan ke perawatan unit intensif (ICU) dan memerlukan ventilator. Saat perawat sedang mengalami pemeriksaan berkala, disadari ia mengalami ereksi.
Setelah diberikan es untuk kompres pada penis, ereksi tak juga berhenti hingga 4 jam. Ereksi mereda 30 menit setelah pangkal penis disuntikkan obat oleh tim medis.
Tim medis melakukan diagnosis jika lelaki tersebut mengalami priapismus iskemik. Kondisi ini terjadi karena lelaki mengalami ereksi akibat adanya penyumbatan pada pembuluh darah.
Dalam jurnal tersebut juga mengungkapkan jika priapismus pada pasien komplikasi Covid-19 tersebut akan perlu dilakukan observasi lebih dalam kasus ini.
Pasalnya, jika priapismus terjadi karena komplikasi virus corona, hal ini harus segera mendapat penanganan yang tepat agar tidak menyebabkan kondisi yang lebih serius.