Kofaktor organik contohnya vitamin, flavin atau hem. Berdasarkan kekuatan ikatannya terhadap enzim, kofaktor organik dibedakan lagi menjadi dua, yaitu koenzim dan gugus prostetik.
Koenzim adalah gugus yang ikatannya tidak kuat dan mudah untuk didialisis. Tugasnya memindahkan zat kimia dari satu enzim ke enzim lain. Contohnya, FADH, NADH, dan Vitamin B.
Sementara itu, gugus prostetik adalah gugus yang terikat kuat pada enzim dan tidak mudah terurai dalam larutan. Contohnya FAD.
Sementara itu, kofaktor anorganik, seperti ion-ion logam Mg2+, Mn2+, atau Cu+. Ion-ion logam itu berfungsi sebagai pusat katalisis primer, tempat mengikat substrat dan stabilisator agar enzim tetap aktif.
3. Sifat-Sifat Enzim
Secara umum, enzim memiliki enam sifat yang khas. Di antaranya:
a. Enzim tersusun atas protein
Komponen penyusun utama enzim tersusun atas protein, tapi tidak semua protein merupakan enzim.
b. Enzim merupakan biokatalisator
Baca Juga: Vaksin Merah Putih yang Dikembangkan Eijkman Segera Masuk Fase Uji Praklinis
Seperti dalam pengertiannya, enzim bersifat biokatalisator. Itu berarti, enzim hanya mengubah kecepatan reaksi dengan menurunkan energi aktivasinya.