Jangan Dipaksa! Pasien Diabetes Harus Batalkan Puasa Jika Alami Kondisi Ini

Selasa, 28 Maret 2023 | 10:15 WIB
Jangan Dipaksa! Pasien Diabetes Harus Batalkan Puasa Jika Alami Kondisi Ini
Ilustrasi kulit terkena diabetes (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meski bisa ikut berpuasa Ramadhan, pasien diabetes harus tetap rutin mengontrol kadar gula darahnya. Bahkan sebelum berpuasa pun, pasien diabetes perlu lakukan persiapan fisik agar tidak terjadi komplikasi penyakit.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr. M. Ikhsan Mokoagow, M.Med.Sci, Sp.PD., mengatakan bila kadar gula darah terlalu rendah (hipoglikemia) maupun terlalu tinggi saat masih berpuasa, maka pasien diabetes harus segera mengonsumsi sesuatu.

"Penyandang diabetes disarankan untuk membatalkan puasanya jika kadar gula darah kurang dari 70 mg/dL atau lebih dari 300 mg/dL," jelas dokter Ikhsan pada rilis tertulisnya, Senin (27/3/2023).

ilustrasi diabetes (freepik.com/xb100)
ilustrasi diabetes (freepik.com/xb100)

Bila kadar gula darah tidak normal itu tidak segera diatasi, pasien diabetes rentan alami komplikasi kondisi penyakit. Berikut komplikasi yang bisa terjadi:

1. Hipoglikemia dan hiperglikemia

Hipoglikemia adalah penurunan kadar gula darah di bawah kadar normal (kurang dari 70 mg/dl-3,9 mmol/l). Hiperglikemia adalah kenaikan gula darah di atas kadar normal (di atas 300 mg/dl-16,6 mmol/l) yang dapat menyebabkan ketoasidosis diabetik. Kedua hal tersebut dapat terjadi pada penyandang diabetes yang berpuasa.

2. Ketoasidosis diabetikum

Gangguan tersebut terjadi ketika sel-sel tubuh tidak mendapatkan cukup glukosa, tubuh mulai membakar lemak untuk energi. Ketika tubuh membakar lemak, bukan glukosa, hal tersebut memproduksi limbah yang disebut keton. Keton dapat membuat kondisi darah menjadi asam dan ini bisa menjadi hal yang berbahaya. 

Risiko ketoasidosis diabetik dapat meningkat lebih lanjut karena pengurangan insulin yang berlebihan dan berdasarkan asumsi bahwa asupan makanan berkurang selama sebulan. 

Baca Juga: Waduh! Kasus Diabetes Remaja di Kota Bandung Meningkat, Kok Bisa?

3. Dehidrasi dan trombosis

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI