Bukan Penyakit Keturunan atau Kutukan, Ini Fakta Tentang Kusta

Vania Rossa Suara.Com
Selasa, 04 Maret 2025 | 17:53 WIB
Bukan Penyakit Keturunan atau Kutukan, Ini Fakta Tentang Kusta
Ilustrasi tangan yang terkena kusta. (Shutterstock)

"Ini mitos keliru yang masih kuat di masyarakat, karena faktanya kusta adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae dan bisa disembuhkan, bahkan bisa mendapatkan perawatan dan pengobatan gratis dari puskesmas," ujarnya.

Namun, bila penderita kusta tidak diobati, maka risikonya, kata Sri Linuwih Menaldi, bisa menimbulkan komplikasi berupa kecacatan. 

Untuk diketahui, kusta termasuk dalam penyakit manusia yang tertua. 

Berdasarkan catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kusta diperkirakan sudah ada sejak ribuan tahun lalu.

Sri Linuwih Menaldi menyebut kusta merupakan penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. 

"Bakteri penyebab kusta masih "bersaudara" dengan bakteri penyebab tuberkulosis yang menyerang saraf, kulit, dan organ-organ lain," jelasnya. 

Masa inkubasi penyakit kusta, relatif lama, antara 3 sampai 5 tahun, sehingga bila orang sehat bertemu penderita kusta belum tentu langsung tertular, karena penularan terjadi melalui kontak erat dan lama dengan penderita kusta yang belum diobati.

"Walau menular, kusta tidak mudah menular. Sebagian besar orang memiliki kekebalan alami terhadap bakteri ini," papar Sri Linuwih Menaldi.

Kusta terutama menyerang kulit, saraf tepi, selaput lendir pada saluran pernapasan atas, dan mata. 

Baca Juga: Mengenal Metode Endoskopi Untuk Deteksi Dini Penyakit: Benarkah Hasilnya Lebih Akurat?

"Gejala Kusta umumnya ditandai dengan lemah atau mati rasa di tungkai dan kaki serta timbulnya bercak putih atau kemerahan di kulit," tambahnya.

Jadi, bila seseorang merasakan beberapa gejala umum kusta seperti bercak dan mati rasa, Sri Linuwih Menaldi menganjurkan segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan. 

"Dengan begitu, risiko komplikasi penyakit yang bisa menyebabkan kelumpuhan pada tangan, kaki, dan mata bisa dihindari," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI