Para partisipan dibagi berdasarkan frekuensi makan ikan selama kehamilan menjadi empat kelompok: kurang dari sebulan sekali, sebulan sekali, seminggu sekali, dan dua kali atau lebih per minggu.
Sekitar 25 persen dari peserta hampir tidak pernah makan ikan selama kehamilan, sementara sebagian besar lainnya juga tidak mengonsumsi suplemen omega-3.
Studi ini menyoroti pentingnya konsumsi makanan alami seperti ikan, dibandingkan mengandalkan suplemen semata. Ikan dikenal sebagai sumber utama omega-3 alami, yang juga kaya akan vitamin D dan yodium—nutrisi penting lainnya yang turut mendukung perkembangan janin. (Antara)