7 Herbal Ampuh Pengganti Obat Kimia untuk Atasi Hipertensi Tanpa Efek Samping

Kamis, 17 April 2025 | 14:19 WIB
7 Herbal Ampuh Pengganti Obat Kimia untuk Atasi Hipertensi Tanpa Efek Samping
Ilustrasi Hipertensi.

Suara.com - Hipertensi atau tekanan darah tinggi sering kali membuat Kamu bergantung pada obat kimia, padahal ada herbal pengganti obat kimia untuk hipertensi yang lebih alami dan minim efek samping.

Berdasarkan riset dari sejumlah universitas dan lembaga kesehatan di Indonesia, beberapa tanaman lokal terbukti efektif menurunkan tekanan darah. Mari eksplorasi ragam herbal ini beserta cara penggunaannya yang sebelumnya telah dibahas oleh pafikabupatenindramayu.org!

1. Daun Seledri

Menurut penelitian dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM), ekstrak daun seledri mengandung senyawa phthalide yang mampu merelaksasi pembuluh darah. Dalam uji klinis terhadap 30 pasien hipertensi, konsumsi jus seledri segar selama 2 minggu menurunkan tekanan darah sistolik rata-rata 10-15 mmHg.

Kamu bisa mengolahnya dengan merebus 5-7 batang seledri dalam 2 gelas air hingga menyusut setengahnya. Minum ramuan ini dua kali sehari sebelum makan.

2. Rosella Merah

Universitas Indonesia (UI) membuktikan bahwa kelopak rosella kaya akan antioksidan dan flavonoid yang berperan sebagai diuretik alami.

Penelitian tahun 2021 menunjukkan, konsumsi teh rosella secara rutin selama 4 minggu mengurangi tekanan darah pada 75% partisipan. Caranya mudah: seduh 3-5 kelopak rosella kering dengan air panas, tambahkan madu, dan minum pagi hari. Hindari gula agar manfaatnya maksimal!

3. Jahe Merah

Baca Juga: Kepingan Mosaik Keadilan Reproduksi bagi Perempuan Korban Kekerasan Seksual

Jahe merah tidak hanya menghangatkan tubuh, tetapi juga efektif mengontrol hipertensi. Tim peneliti Universitas Airlangga (Unair) menemukan bahwa senyawa gingerol dalam jahe merah mampu menghambat enzim ACE (penyebab penyempitan pembuluh darah).

Untuk merasakan manfaatnya, parut 50 gram jahe merah, rebus dengan 400 ml air selama 15 menit, lalu saring. Minum selagi hangat 1-2 kali sehari.

4. Kunyit

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes RI menyatakan bahwa kurkumin dalam kunyit mengurangi peradangan pembuluh darah, salah satu pemicu hipertensi. Campurkan 1 sendok teh bubuk kunyit dengan segelas susu hangat atau air lemon. Konsumsi setiap malam untuk hasil optimal.

5. Daun Salam

Daun salam sering diabaikan, padahal riset dari Institut Pertanian Bogor (IPB) mengungkap kandungan flavonoid dan tanninnya yang bekerja sebagai vasodilator. Rebus 5 lembar daun salam dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Minum ramuan ini secara teratur selama 1 bulan untuk melihat perubahan signifikan.

6. Mengkudu

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melaporkan bahwa senyawa scopoletin dalam mengkudu memperlebar pembuluh darah. Meski aromanya kurang sedap, jus mengkudu bisa Kamu campur dengan madu atau buah lain. Konsumsi 30 ml setiap pagi untuk menjaga tekanan darah stabil.

7. Temulawak

Universitas Diponegoro (Undip) menemukan bahwa temulawak mengandung kurkuminoid 90% lebih tinggi daripada kunyit biasa. Senyawa ini membantu mengurangi plak di arteri. Parut 100 gram temulawak, peras airnya, lalu campur dengan 2 sendok makan madu. Minum 2 kali sehari sebelum makan.

Cara Tepat Mengombinasikan Herbal untuk Hasil Maksimal

Meski herbal aman, Kamu perlu memperhatikan dosis dan interaksinya dengan obat lain. Misalnya, hindari mengonsumsi rosella bersamaan dengan obat diuretik karena berisiko menurunkan tekanan darah secara drastis. Konsultasikan dengan ahli herbal atau dokter sebelum memulai terapi ini. Selain itu, imbangi dengan pola makan rendah garam dan olahraga teratur.

Mengapa Herbal Lebih Aman untuk Jangka Panjang?

Data dari Pusat Studi Biofarmaka IPB menjelaskan bahwa herbal bekerja dengan memperbaiki fungsi organ secara holistik, bukan sekadar menekan gejala. Berbeda dengan obat kimia yang berisiko menyebabkan gangguan ginjal atau hati jika dikonsumsi terus-menerus, herbal cenderung ramah pada tubuh asal digunakan sesuai anjuran.

Sudah Siap Beralih ke Herbal?

Dengan segudang bukti ilmiah dari lembaga terpercaya di Indonesia, tidak ada alasan untuk ragu mencoba herbal pengganti obat kimia untuk hipertensi. Mulailah dengan satu jenis herbal, pantau perkembangannya, dan kombinasikan dengan gaya hidup sehat. Siapa tahu, ini jadi solusi permanen untuk tekanan darahmu! ***

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI