7. Percayai Insting dan Cari Bantuan
Jika merasa ada yang tidak beres selama atau setelah pemeriksaan, percayai insting Anda. Segera cari bantuan dari orang terpercaya atau lembaga yang dapat memberikan dukungan, seperti Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) atau lembaga bantuan hukum .
8. Edukasi Diri dan Orang Terdekat
Meningkatkan kesadaran tentang hak-hak pasien dan tindakan pencegahan pelecehan seksual penting untuk diri sendiri dan orang terdekat. Diskusikan topik ini dalam lingkungan keluarga atau komunitas untuk saling mengingatkan dan melindungi.
9. Manfaatkan Layanan Konsultasi Online
Jika merasa ragu atau tidak nyaman untuk konsultasi langsung, pertimbangkan menggunakan layanan konsultasi medis online. Platform seperti Halodoc atau KlikDokter menyediakan layanan konsultasi dengan dokter yang dapat membantu menjawab pertanyaan atau kekhawatiran Anda.
10. Simpan Bukti dan Cari Dukungan Psikologis
Jika menjadi korban pelecehan, simpan bukti yang ada dan pertimbangkan untuk mencari dukungan psikologis. Konsultasi dengan psikolog atau psikiater dapat membantu proses pemulihan dan memberikan strategi untuk menghadapi trauma .
Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, pasien dapat melindungi diri dari risiko pelecehan seksual selama pemeriksaan medis. Kesadaran, komunikasi, dan tindakan proaktif adalah kunci untuk menciptakan lingkungan medis yang aman dan profesional.
Baca Juga: Viral! Pria Cabuli Remaja di CSB Mall Cirebon, Sempat Diamuk Massa