Penemuan ini membawa pesan penting bagi para pembuat kebijakan, pelaku industri makanan, dan masyarakat luas. Langkah-langkah yang direkomendasikan antara lain:
- Pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, khususnya yang berbahan polystyrene.
- Pengembangan teknologi pengolahan limbah plastik yang mampu menghancurkan partikel nano.
- Riset lanjutan tentang interaksi nanoplastik dengan mikroba dan jaringan manusia.
- Pendidikan konsumen dan pelaku industri makanan untuk memahami risiko tersembunyi dari kontaminan plastik.
“Nanoplastik ada di mana-mana—di air, makanan, dan tubuh kita. Kita harus mengubah cara kita memproduksi dan membuang plastik,” pungkas Banerjee.
Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Nanobiotechnology ini memperkuat urgensi kolaborasi lintas sektor dalam mengelola ancaman mikroplastik dan nanoplastik terhadap kesehatan global.
Dengan tindakan kolektif dan berbasis sains, risiko-risiko ini dapat ditekan dan masa depan pangan yang aman dan berkelanjutan bisa diwujudkan.