Ikan seperti salmon, sarden, dan makarel kaya akan asam lemak omega-3, yang dikenal memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat.
Bukti Ilmiah: Peradangan kronis adalah salah satu faktor risiko utama dalam perkembangan masalah prostat. Asupan omega-3 yang cukup dapat membantu menekan peradangan di seluruh tubuh, termasuk di kelenjar prostat.
Tips Konsumsi: Usahakan mengonsumsi ikan berlemak setidaknya dua kali seminggu.
5. Kacang-kacangan dan Biji-bijian (Terutama Biji Labu)
Biji labu adalah sumber seng (Zinc) yang sangat baik. Mineral ini ditemukan dalam konsentrasi tinggi di prostat yang sehat, dan kadarnya cenderung menurun pada pria dengan masalah prostat.
Bukti Ilmiah: Studi menunjukkan bahwa seng memainkan peran penting dalam fungsi prostat yang normal. Selain itu, biji labu mengandung phytosterols, senyawa yang terbukti membantu meredakan gejala BPH.
Tips Konsumsi: Jadikan segenggam biji labu panggang sebagai camilan sehat. Kacang Brazil (sumber selenium) dan kenari (sumber omega-3) juga merupakan pilihan yang bagus.
6. Delima (Pomegranate)
Buah delima kaya akan antioksidan unik yang disebut ellagitannins.
Baca Juga: Antara Nyaman dan Kebiasaan: Saat Satisficer Bicara Soal Konsistensi Lidah
Bukti Ilmiah: Beberapa penelitian, termasuk yang dipublikasikan oleh National Cancer Institute (NCI), menunjukkan bahwa ekstrak atau jus delima dapat secara signifikan memperlambat laju peningkatan PSA (Prostate-Specific Antigen), sebuah penanda risiko kanker prostat.
Tips Konsumsi: Minum jus delima murni (tanpa tambahan gula) atau makan buahnya secara langsung.
7. Kedelai dan Produk Turunannya
Produk kedelai seperti tahu, tempe, dan susu kedelai mengandung isoflavon, sejenis fitoestrogen.
Bukti Ilmiah: Studi observasi menunjukkan bahwa pria di negara-negara Asia dengan asupan isoflavon yang tinggi memiliki insiden kanker prostat yang lebih rendah. Isoflavon diduga membantu memodulasi aktivitas hormon yang memengaruhi prostat.
Tips Konsumsi: Masukkan tahu atau tempe sebagai sumber protein nabati dalam menu harian Anda.