Intip Masa Depan Layanan Kesehatan: Inovasi Digital di RS Ini Bikin Segalanya Lebih Mudah!

Dinda Rachmawati Suara.Com
Senin, 25 Agustus 2025 | 16:00 WIB
Intip Masa Depan Layanan Kesehatan: Inovasi Digital di RS Ini Bikin Segalanya Lebih Mudah!
Intip Masa Depan Layanan Kesehatan: Inovasi Digital di RS Pondok Indah Group (Dok. Istimewa)

Suara.com - Di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat, sektor kesehatan menjadi salah satu bidang yang mengalami transformasi signifikan. 

Rumah sakit kini tak lagi hanya berfokus pada pelayanan medis semata, tetapi juga berupaya menghadirkan pengalaman kesehatan yang lebih cerdas, efisien, dan aman melalui penerapan teknologi digital.

Transformasi digital bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan. Sistem informasi rumah sakit, perangkat medis, hingga layanan berbasis aplikasi kini saling terhubung untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih tepat, cepat, dan personal.

Salah satu contoh nyata penerapan digitalisasi menyeluruh dapat dilihat pada RS Pondok Indah Group, yang baru-baru ini berhasil meraih validasi HIMSS Electronic Medical Record Adoption Model (EMRAM) Tingkat 7, level tertinggi dalam penilaian kematangan digital rumah sakit secara global. 

Hingga saat ini, hanya tiga rumah sakit di Indonesia, semuanya berada di bawah naungan RS Pondok Indah Group, yang berhasil mencapai capaian ini.

“Pencapaian HIMSS EMRAM Tingkat 7 mencerminkan komitmen kami dalam menghadirkan layanan kesehatan terbaik melalui digitalisasi yang konsisten dan berkelanjutan,” jelas dr. Yanwar Hadiyanto, MARS, Chief Executive Officer RS Pondok Indah Group.

“Kami membangun infrastruktur digital yang andal, memperkuat kolaborasi antar tim, dan memanfaatkan data secara proaktif untuk meningkatkan kualitas pelayanan serta keselamatan pasien,” tambah dia.

Digitalisasi yang Menyeluruh: Dari Data Hingga Perawatan Pasien

Salah satu tonggak penting transformasi ini adalah penerapan rekam medis elektronik (RME) yang terintegrasi. Sistem informasi rumah sakit kini bersifat paperless, memungkinkan pencatatan data medis dilakukan secara otomatis dan terstruktur.

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Sadikin Klaim Penyebab Kematian Raya Bukan Gegara Cacingan

Contohnya, perangkat medis seperti monitor tekanan darah, oksigen, dan tanda-tanda vital pasien langsung terhubung ke sistem rumah sakit. 

Data yang terekam otomatis masuk ke RME tanpa proses input manual, sehingga meminimalkan risiko kesalahan dan memastikan informasi pasien selalu akurat dan mudah diakses tenaga medis.

“Dengan data yang terekam secara real-time, dokter dapat membuat keputusan klinis lebih tepat, sesuai dengan kondisi pasien terkini,” tambah dr. Yanwar.

Keterlibatan Pasien dalam Perjalanan Kesehatan

Transformasi digital juga memberikan ruang bagi pasien untuk lebih terlibat aktif dalam perawatan mereka. Konsep patient engagement kini diwujudkan melalui berbagai inovasi, salah satunya Smart Medical Broadcaster (SMB).

Di kamar rawat inap, SMB memungkinkan pasien mengakses patient portal berisi riwayat pengobatan, hasil pemeriksaan laboratorium, hingga radiologi melalui layar yang tersedia. 

Portal ini juga dapat diakses melalui website dan aplikasi mobile, memberikan kemudahan bagi pasien untuk memantau kondisi kesehatan mereka kapan saja.

Lebih jauh, RS Pondok Indah Group juga menerapkan Patient-Reported Outcome Measures (PROM) untuk pasien hemodialisis. Metode ini membantu dokter memahami kualitas hidup pasien penyakit ginjal, menyesuaikan terapi, dan meningkatkan hasil perawatan secara keseluruhan.

Pengalaman Digital yang Terintegrasi

Digitalisasi juga membuat proses layanan kesehatan semakin efisien. Melalui satu QR code, pasien dapat menyelesaikan berbagai kebutuhan, mulai dari registrasi, konsultasi dokter, pembayaran, hingga penebusan resep, tanpa perlu antre panjang.

“Setiap pengembangan sistem kami selalu berprinsip patient-centric,” jelas Imam Daru Nurwijayanto, Chief Information Technology Officer RS Pondok Indah Group.

“Teknologi yang kami bangun harus relevan, mudah digunakan, dan efektif untuk menunjang pelayanan kesehatan. Tujuannya sederhana: menghadirkan pengalaman pasien yang lebih baik dan meningkatkan keselamatan mereka.”

Menuju Layanan Kesehatan Masa Depan

Penerapan clinical decision support yang terintegrasi dengan Computerized Practitioner Order Entry (CPOE) juga menjadi salah satu inovasi penting. 

Fitur ini memberikan peringatan otomatis untuk memvalidasi pemberian obat, transfusi darah, hingga ASI perah bagi bayi, sehingga akurasi dan keselamatan pasien tetap terjaga.

Transformasi ini menunjukkan bahwa digitalisasi kini menjadi bagian dari budaya layanan kesehatan modern. Dengan fondasi teknologi yang kuat, rumah sakit dapat beradaptasi lebih cepat terhadap tantangan masa depan dan memberikan pelayanan berstandar internasional kepada masyarakat.

“Kami akan terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi untuk menciptakan layanan kesehatan yang lebih aman, berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan zaman,” tutup dr. Yanwar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?