Profil Prabowo Subianto: Bakal Capres 2024 yang Punya Trah Ningrat

Minggu, 30 April 2023 | 16:34 WIB
Profil Prabowo Subianto: Bakal Capres 2024 yang Punya Trah Ningrat
Prabowo Subianto. - Profil Prabowo Subianto: Bakal Capres 2024 yang Punya Trah Ningrat [Dok. Humas Kemhan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tak hanya itu, Margono juga dikenal sebagai pendiri sekaligus direktur utama (dirut) pertama Bank  Negara Indonesia (BNI). Ia diresmikan untuk posisi ini pada 15 Juli 1946. Di sisi lain, 'Hak Angket' yang dipakai DPR pada tahun 1950-an, merupakan ide dari kakek Prabowo tersebut.

Ia sempat meminta DPR  agar mengadakan "Hak Angket" atas cara memperoleh dan menggunakan devisa. Sementara soal gaya hidupnya, meski keturunan ningrat, Margono terlihat sederhana dan bahkan dikira sebagai orang miskin.

Beralih ke ayahnya, yakni Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo yang sempat mengenyam pendidikan di Nederlandse Economische Hogeschool, Belanda. Saat itu, ia yang senang menganalisis sampai mampu mendongkrak perkembangan 
politik dunia.

Ketika menjadi mahasiswa di Belanda, Soemitro juga kerap melakukan pergerakan bawah tanah untuk menentang dominasi NAZI Jerman di Eropa. Lalu, jelang kemerdekaan, ia mampu menarik simpati negara lain untuk mendukung kejayaan Indonesia.

Akhirnya, dalam Sidang Dewan Keamanan PBB, lahir sebuah resolusi untuk menyelesaikan konflik antara Indonesia dan Belanda melalui badan arbitrase. Dengan kata lain, Soemitro juga memiliki peranan penting dalam proses kemerdekaan Indonesia.

Soemitro pun dikenal sebagai pencetus program Benteng serta menerbitkan berbagai kebijakan ekonomi yang mengarahkan Indonesia menjadi industrialisasi. Lalu, ia juga kerap menjabat sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Wilopo dan Kabinet Burhanuddin Harahap.

Rekam Jejak Karier

Prabowo mengawali karier di TNI Angkatan Darat (AD) dengan pangkat Letnan Dua. Ia pada tahun 1976-1985 Prabowo bertugas di Kopassandha sebagai komandan pleton Grup I/Para Komando, bagian dari pasukan operasi Nanggala di Timor-Timur. 

Prabowo juga semoat mendirikan Detasemen Khusus 81, yakni Satuan Elit Anti Teror Kopassus. Lalu, pada tahun 1995, ia dengan pangkat Mayor Jenderal (Mayjen) dipercaya menjabat Komandan Jenderal Kopassus. Adapun tugas pertamanya, operasi pembebasan Mapenduma yang menjadi sandera OPM.

Baca Juga: Sepak Terjang Dirut Waskita Karya Destiawan Soewardjono, Tersangka Korupsi Pencairan Dana

Usai tak lagi bergelut di ranah kemiliteran, Prabowo mulai menekuni dunia bisnis bersama sang adik, Hashim Sujono Djojohadikusumo. Keseriusan ini membuatnya memiliki usaha di berbagai sektor. Mulai dari migas, pertambangan, pertanian, kehutanan, hingga perikanan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI