Karena itulah KPU DKI Jakarta meminta Aldi Taher memilih salah satu dari dua partai tersebut sebagai kendaraan politiknya.
Dan jika ia memutuskan untuk tetap maju dari Perindo, maka Aldi harus mundur dari PBB, dan partai itu harus segera menyerahkan nama pengganti Aldi Taher.
Kontributor : Damayanti Kahyangan