Suara.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Indramayu mengungkapkan ada 815 santri yang terdaftar sebagai pemilih di tempat pemungutan suara (TPS) khusus Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat.
"Total pemilih di Ma'had Al-Zaytun adalah 815 orang. Terdiri atas 398 laki-laki dan 417 Perempuan," kata Ketua Divisi Data dan Informasi KPU Indramayu, Masykur, ketika dihubungi wartawan, Jumat (14/7/2023).
Masykur menjelaskan ratusan santri itu merupakam pemilih pemula yang didata ketika pimpinan ponpes mengirimkan surat kepada ketua KPU Indramayu pada 13 Maret 2023.
Dalam surat yang diteken Syaikh Al Zaytun, Abdussalam Panji Gumilang itu, kata Masykur, ada 825 pelajar yang sudah memiliki hak pilih sehingga perlu didirikan TPS khusus di ponpes.
Setelah itu, lanjut dia, KPU Indramayu melakukan proses verifikasi faktual terhadap ratusan pelajar itu. Ternyata, ada 815 pelajar yang memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai pemilih TPS lokasi khusus.
Masykur mengatakan 815 santri Al Zaytun yang terdaftar sebagai pemilih itu kebanyakan berasal dari luar Kota Indramayu sehingga akan kesulitan jika mencoblos di TPS asal.
Perlu diketahui, TPS khusus ditujukan untuk pemilih yang tidak bisa mencoblos di TPS alamat asalnya karena alasan tertentu seperti pekerjaan dan pendidikan. Mereka diperbolehkan mencoblos di TPS khusus dan namanya akan dicoret di TPS alamat asal.
Sediakan 3 TPS
Sebelumnya, Anggota KPU Idham Holik mengatakan pihak menyiapkan tiga TPS khusus untuk santri Ponpes Al Zaytun.
Dia menjelaskan penyediaan TPS khusus itu sesuai permintaan pimpinan ponpes Panji Gumilang, sosok yang baru-baru ini kontroversial karena diduga menistakan agama Islam.