Suara.com - Organisasi sayap Partai Gerindra bernama Satuan Relawan Indonesia Raya (Satria) mengungkapkan alasan mengapa mendorong Wali Kota Solo yang juga kader PDIP Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden atau cawapres untuk Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Mengingat umur Gibran yang masih tak memenuhi ambang batas pencalonan maju di Pilpres 2024 terlebih gugatan batas umur capres-cawapres juga belum diputuskan di Mahkamah Konstitusi (MK), hal itu tak menghalangi dorongan Satria.
"Kapasitas? kami meyakini bahwa umur bukan tolok ukur seseorang kapasitas dalam memimpin," kata Ketua Umum Satria, Bambang Haryadi dalam konferensi persnya di Kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (10/10/2023).
Ia lantas mencontohkan bagaimana pemimpin-pemimpin muda di beberapa dunia. Ia menyebut nama pemimpin Perancis dan Finlandia.
"Kami melihat banyak pemimpin muda yang sukses, Perancis dipimpin anak muda, terus Finlandia juga sama dipimpin anak muda juga oke. Jadi saya pikir kita kesampingkan dululah persoalan umur dan kita melihat mas Gibran dalam memimpin di Surakarta di solo, itu sudah cukup sukses," tuturnya.
Selain itu, ia mencontohkan para anak-anak muda yang berhasil menjadi pemimpin sebagai kepala daerah.
"Kita juga melihat anak-anak muda saat ini di kepala daerah yang jadi kepala daerah banyak yang sukses, ada di Jawa Timur ada Emil Dardak, ada bupati Sidoarjo kan itu masih muda semua mereka tidak kalah hebat dari pemimpin yang sudah berumur," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, umur tidak menjadi tolok ukur menjadi seorang pemimpin ke depannya.
"Gibran salah satu yang sudah membuktikan, Solo berkembang pesat menjadi kota wisata yang menjadi tujuan wisata kita bersama. Jadi itu kreatifitas kepemimpinan saya pikir akan menghasilkan kepemimpinan yang kuat dan baik gitu," pungkasnya.

Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka banyak diusulkan menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024 oleh para relawan.
Terbaru, Gibran diusulkan oleh relawan Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi) untuk menjadi cawapres mendampingi Prabowo Subianto.
Bahkan Prabowo Subianto sendiri sudah menerima usulan dari para relawan yang mengusulkan Gibran sebagai cawapresnya.
Gibran pun menanggapinya dengan santai terkait banyak usulan untuk menjadinya cawapresnya Prabowo Subianto.
"Ya, nggak gimana-gimana. Silahkan aspirasi dari siapa saja kemarin, dari Alap-alap, sama Samawi silahkan ditampung saja," terang dia saat ditemui di Balai Kota Solo, Senin (9/10/2023).
Gibran mengatakan selalu berkomunikasi dengan semuanya tidak hanya sama Prabowo.
"Saya dengan semuanya komunikasi. Tidak ada masalah," katanya.
Ketika ditanya apakah komunikasi dengan Pak Prabowo soal cawapres, Gibran menyebut mengembalikan itu ke Prabowo.
"(Terkait Cawapres?) Itu saya kembalikan lagi ke beliau (Prabowo Subianto) dong. Kalau relawan kami naungi semua suaranya," ungkap dia.
Gibran mengakui memang sudah beberapa kali Prabowo Subianto meminta dirinya untuk menjadi cawapres. Gibran menyebut semua orang sudah tahu soal itu dan sudah melaporkan ke pimpinan di DPP PDIP, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
"Lha semua orang kan sudah tahu, beliau sudah minta berkali-kali. Dan sudah saya laporkan ke pimpinan, ke pak sekjen, ke Mbak Puan dan lain-lain.
"(Jawaban Mas Gibran ke Prabowo?) Umurnya tidak cukup, wis kui wis jelas to," tandasnya.