Jika Gibran jadi Cawapres Prabowo, Analis: Tak Elok Kalau Masih di PDIP, Lebih Baik Mundur!

Kamis, 12 Oktober 2023 | 11:04 WIB
Jika Gibran jadi Cawapres Prabowo, Analis: Tak Elok Kalau Masih di PDIP, Lebih Baik Mundur!
Jika Gibran jadi Cawapres Prabowo, Analis: Tak Elok Kalau Masih di PDIP, Lebih Baik Mundur! (Dok. Tim Prabowo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sebelumnya, Gibran santer dikaitkan akan menjadi cawapres mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendatang.

Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan tidak ada masalah Gibran dicalonkan sebagai bacawapresnya Prabowo Subianto.

"Yo, ora opo-opo, wong semua itu tergantung Mas Gibran sendiri to. Mau dicalonkan sebagai wapresnya Pak Prabowo yo hak Mas Gibran sendiri, artinya semua warga negara Indonesia itu punya hak yang sama, hak dipilih dan hak memilih," kata sosok yang akrab disapa FX Rudy tersebut, Selasa (10/10/2023).

Rudy menegaskan aturan di PDIP sudah jelas, termasuk jika dicalonkan partai lain maka keanggotaan sebagai kader PDIP otomatis hangus.

"Otomatis keanggotaannya hangus, yang mencalonkan itu siapa, di mana, sebagai apa. Kalau partai kan sudah jelas to," katanya.

Ketika ditanya seandainya Gibran menjadi cawapresnya Prabowo Subianto secara otomatis keluar dari PDIP, Rudy menyebut tidak usah keluar otomatis kalau sudah pindah partai.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat melihat kuda di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/6/2022). (Tim media Prabowo Subianto).
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat melihat kuda di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/6/2022). (Tim media Prabowo Subianto).

"Tidak usah keluar. Kalau sudah pindah partai ya otomatis (keluar) toh" jelas mantan Wali Kota Solo ini.

Rudy pun mencontohkan itu banyak dialami oleh kader PDIP. Salah satunya mantan Wali Kota Solo Slamet Suryanto yang dicalonkan pertama lewat PDIP, setelah rakercab pertama kali pemilihan wali kota dan wakil wali kota yang diikuti empat pasang.

Slamet Suryanto terpilih lewat DPRD sebagai Wali Kota Solo periode 2000-2005. Pada saat Pilkada langsung 2005, Slamet gagal mendapat dukungan dari PDIP sehingga maju lewat Partai Damai Sejahtera (PDS) dan kalah dari pasangan Joko Widodo - FX Hadi Rudyatmo yang diusung PDIP.

Baca Juga: Kaesang Tegaskan Sikap PSI soal Dukungan Capres-Cawapres Tidak Tergantung Putusan MK

"Pak Slamet Suryanto melalui PDS. Berati kan otomatis keluar dari PDIP, contohnya tidak usah jauh-jauh," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI