Jika Gibran jadi Cawapres Prabowo, Analis: Tak Elok Kalau Masih di PDIP, Lebih Baik Mundur!

Kamis, 12 Oktober 2023 | 11:04 WIB
Jika Gibran jadi Cawapres Prabowo, Analis: Tak Elok Kalau Masih di PDIP, Lebih Baik Mundur!
Jika Gibran jadi Cawapres Prabowo, Analis: Tak Elok Kalau Masih di PDIP, Lebih Baik Mundur! (Dok. Tim Prabowo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Rudy juga mencontohkan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati yang gagal di Pilkada 2011 lewat PDIP. Yuni kembali maju lewat Partai Gerindra dan memenangi Pilkada Sragen 2015.

Namun Yuni kembali lagi ke PDIP dan ikut Pilkada Sragen 2020 dan menang. Lalu di Klaten terus Sukoharjo dari Golkar ke PDIP.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat bertemu Gibran Rakabuming Raka di salah satu angkringan di daerah Jajar, Laweyan, Solo, Jumat (19/5/2023) malam. (Tim media Prabowo Subianto)
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat bertemu Gibran Rakabuming Raka di salah satu angkringan di daerah Jajar, Laweyan, Solo, Jumat (19/5/2023) malam. (Tim media Prabowo Subianto)

"Kalau nanti Mas Gibran dicalonkan lewat partai lain, ya seperti tadi contohnya. Slamet Suryanto (Mantan Wali Kota dari PDIP) begitu dicalonkan dari PDS ya sudah, berarti bukan kader PDIP," papar dia.

Rudy pun menyampaikan kalau dirinya mau dicalonkan jadi apapun di partai lain. Maka itu tergantung dirinya sendiri, mau atau tidak.

"Kalau saya dicalonkan partai lain, maka otomatis saya keluar dari PDIP. Jadi itu tergantung saya mau atau tidak," lanjut Rudy.

Rudy menyebut fenomena politikus berpindah-pindah partai sebagai sesuatu yang lumrah dan hal biasa. PDIP juga tidak pernah mempersoalkan kadernya yang lompat ke partai lain.

"Okeh no contone (banyak contohnya). Dan Mbak Mega nggak mempersoalkan," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI