Melihat Tiga Kandidat Capres dan Wakilnya dari Kaca Mata Tiga Orang Ojol

Rabu, 25 Oktober 2023 | 05:00 WIB
Melihat Tiga Kandidat Capres dan Wakilnya dari Kaca Mata Tiga Orang Ojol
Ilustrasi driver ojek online bicara soal Pilpres 2024. (Suara.com/Ema)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menurutnya partai yang diketuai Megawati Soekarnoputri itu terlalu berupaya menyetir Jokowi hingga menimbulkan rasa tidak nyaman. Ia pun mendukung langkah Presiden Jokowi ini.

Alhasil, Ganjar pun disebutnya akan kesulitan karena kehilangan dukungan besar dari pendukung Jokowi. Ia mencontohkan dirinya merupakan pemilih PDIP dulu tapi sekarang sudah tidak lagi.

"Dulu saya milih kan karena Jokowi PDIP. Sekarang lihatnya gimana? PDIP sudah nggak bareng lagi gitu ya sama Jokowi," kata Afit.

"Bahkan Jokowi kan disebut petugas partai. Saya juga tidak setuju, dalam arti kenapa kok harus bu Mega yang selalu support, bukan diri dia pribadi? Kan harusnya biar negeri ini maju harus pandangan dia," katanya.

Kekinian Afit belum menentukan siapa pilihannya dalam Pilpres nanti. Namun, ia berharap Presiden terpilih bisa fokus mengangkat perekonomian rakyat kecil.

"Walaupun saya dulu pilih Jokowi, sekarang belum tahu siapa. Harapannya ya Presiden terpilih bisa peduli rakyat kecil lah. Biar daya beli kita juga meningkat, jangan sampai kita punya duit habis mulu tiap hari," katanya.

Terpisah, driver Maxim bernama Chandra (35) menyebut pengalaman Anies Baswedan sebagai Gubernur tak menjamin bisa memimpin sebagai Presiden.

"Walaupun Anies (mantan) Gubernur, saya lihat banyak bohongnya, janji-janji palsu," katanya.

Pasangan bakal calon presiden Anies Baswedan bersama bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar menyalami para pendukungnya saat melakukan pawai bersama simpatisan mereka sebelum mendaftarkan diri ke KPU di Jakarta, Kamis (19/10/2023). [ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso].
Pasangan bakal calon presiden Anies Baswedan bersama bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar menyalami para pendukungnya saat melakukan pawai bersama simpatisan mereka sebelum mendaftarkan diri ke KPU di Jakarta, Kamis (19/10/2023). [ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso].

Menurutnya selama Anies menjadi Gubernur DKI kerap hanya mengandalkan retorika dan tak mewujudkan janji kampanyenya.

Baca Juga: Soal Dinasti Politik, Prabowo: Keluarga Kami Selalu Berjuang untuk Rakyat

"Orang kan awalnya yang dilihat ucapan terus perilaku. Nah ini ucapan sama perilaku nggak singkron. Jadi gubernur saja enggak boleh begitu, apalagi jadi presiden. Jadi presiden itu kan dari sabang sampai merauke, daerah kan sebagian, gak gampang," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI