Indra Charismiadji: Anies-Imin Ingin Mencerdaskan Bangsa, Bukan Membodohi Rakyatnya

Minggu, 17 Desember 2023 | 12:20 WIB
Indra Charismiadji: Anies-Imin Ingin Mencerdaskan Bangsa, Bukan Membodohi Rakyatnya
Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, bercerita banyak pihaknya yang tidak percaya bahwa ia akan memenangkan Pilkada JAkarta 2017. (Foto dok. Anies)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Nilai, ijazah, gelar, menurut Indra adalah cara pandang pendidikan saat ini. Padahal bapak pendidikan kita Ki Hajar Dewantara mengatakan pendidikan harus seimbang di tiga pusat yaitu rumah, pergerakan pemuda sebagai pusat pendidikan, dan perguruan atau sekolah.

Indra mengatakan Indonesia bisa membandingkan dalam soal pendidikan dengan Finlandia. Di negara tersebut menurutnya jam belajar sekolah hanya berlangsung tiga hingga empat jam. “Mata pelajaran di sana cuma delapan, kita 18 belas. Anak sekolah dari pagi sampai sore pulang sekolah ikut bimbingan belajar. Dari data PISA, anak Indonesia mempunyai pekerjaan rumah paling banyak. Mereka mengerjakan dua jam rata-rata pr tiap hari,” tuturnya.

Indra menjelaskan bahwa kita tidak pernah berupaya bagaimana cara orang tua mendidik anaknya sendiri di rumah. Orang tua di Indonesia katanya lebih banyak menyerahkan ke orang lain dalam hal pendidikan anaknya. Alasannya tidak punya kepercayaan diri karena pendidikan itu mengerjakan sinus tangen atau sekolah. Padahal pendidikan itu ujar dia bicara tentang kesehatan, kebersihan, etika, dialog, beragama. Hal Itu katanya dimulai dari rumah.
Anies dalam hal ini kata Indra adalah satu-satunya menteri pendidikan yang membangun Direktorat Pendidikan Orang Tua di Kementerian Pendidkan.

“Sekarang sudah dihapus lagi. Beliau (Anies) sudah tahu penyakitnya. Beliau banyak dicemoooh ketika menggulirkan program pertama hari sekolah mengantar anak,” ujar dia.

Anies, menurut Indra, melihat penyakit utama dalam dunia pendidikan adalah orang tua itu tidak menjadi bagian dari proses pendidikan yang harusnya yang pertama dan utama. “Kita mau pergi ke negara manapun itu semua dimulai dari rumah. Jadi jangan bilang orang tua sibuk. Ada proses yang sederhana. Contohnya orang Amerika dari zaman bayi di perut sudah dibacakan cerita sampai dia lahir,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI