“Sebuah program yang kita luncurkan yang biasa kita sebut contract farming,” ujar Anies.
Konsep perjanjian ini menurut Anies yaitu para petani bawang merah di Brebes mengikat kontrak dengan pemerintah. Para petani akan mendapat jaminan pembeli saat panen. Konsep ini sudah dilakukan suami Fery Farhati saat mengemban tugas di ibu kota.
Konsep contract farming saat Anies memimpin Jakarta berupa badan usaha milik DKI membeli hasil-hasil pertaninan dari berbagai kabupaten.
Anies menjamin dengan adanya kontrak panjang 5 tahun membuat para petani tenang saat menanam, merawat, dan panen yang sudah jelas ada pembelinya.
“Dan harganya sudah disepakati. Itulah yang memberikan kestabilan harga atas komoditas pangan,” ujar Anies.
Program ini menurut Anies akan dijalankan ketika dia memenangkan kontestasi di Pilpres 2024. Dia berjanji akan menjalankan program ini.
“Dan hari ini kami tandatangani di desa Larangan, Brebes,” katanya.
Syarat Ikut Program Contract Farming
Masih dalam kesempetan tersebut, Anies juga menjelaskan syarat-syarat para petani yang ingin berpartisipasi dalam program contract farming tersebut.
Baca Juga: Serap Aspirasi Tokoh Bolaang Mongondow, Gibran Tegaskan Pemerataan Pembangunan, Tidak Jawa Sentris
"Jadi petani mengisi data dirinya, kemudian disiapkan stiker sebagai penanda di tempat dia tinggal. Kemudian mereka nanti akan kita siapkan dokumen kontraknya," kata Anies.
Lebih lanjut Anies menjelaskan pada prinsipnya para petani tersebut akan didorong untuk terlibat dalam koperasi agar kebutuhan-kebutuhan petani itu dapat dipenuhi.
"Contract Farming ini untuk komoditas-komoditas pokok yang menjadi kebutuhan masyarakat yang sering kali harganya tidak stabil. Padahal kita tau produksinya itu relatif konsisten kecuali ada gangguan cuaca," jelas Anies.
"Konsumsinya juga relatif stabil. Tapi tata niaganya justru tidak dikontrol dengan baik dan dengan adanya jaminan pemilihan panen ini, maka kita berharap akan ada stabilitas dan ini untuk komoditas lain seperti beras dan cabe," tutup Anies.