Anies Janjikan Lawan 'Ordal' di Rekrutmen Petugas Haji

Jum'at, 09 Februari 2024 | 20:21 WIB
Anies Janjikan Lawan 'Ordal' di Rekrutmen Petugas Haji
Anies Baswedan saat bersilaturahmi dengan para kyai, tokoh masyarakat, dan pemuka agama se-Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (9/2/2024). (Dok: Istimewa)

Suara.com - Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan berkomitmen untuk membenarkan proses rekrutmen Petugas Haji sesuai ketentuan meritokrasi. Hal ini menanggapi masih adanya orang dalam alias Ordal dalam penentuan Petugas Haji di Indonesia.

"Ini problem memiliki ordal. Ini perubahan yang kita bawa mengembalikan perubahan dari koneksi ke meritokrasi," kata dia saat menjadi narasumber kegiatan dialog Semua Bisa Haji, dipantau dari YouTube Aksanation, Kamis, (8/2/2024).

Sebelumnya dalam kegiatan dialog Semua Bisa Haji salah satu peserta bertanya kepada Anies. Dalam ketentuan Petugas Haji ada perubahan di mana bisa merekrut Non-ASN. Namun menjadi celah untuk terlibat sebagai Petugas Haji mengandalkan koneksi di dalam instansi terkait.

Dengan persoalan tersebut, Anies menegaskan kembali hal ini harus dibenarkan. Tujuannya, memberikan kesempatan yang adil bagi yang berprestasi.

"Sehingga kesempatan itu diberikan ke siapapun kepada mereka yang berprestasi bukan kepada mereka yang punya koneksi," ujarnya.

Anies sendiri mengaku pernah merasakan pengalaman yang janggal ini ketika menjabat Gubernur DKI Jakarta. Ia menyebutkan pernah mempertanyakan beberapa hal kenapa bisa ada petugas haji yang tidak kompeten.

"Saya merasakan itu ketika di DKI, petugas haji yang mayoritas, fine. Tapi selalu ada Petugas Haji yang kalau kita baca bisa apa enggak jadi petugas haji. Ada pernyataan bisa gak jadi petugas haji? Iya, iya, masuk kok bisa?," katanya.

Anies pun menyoroti ihwal transparansi rekrumen. Ia mengatakan jika rekrumen dilakukan transparan maka tidak akan manipulasi. Hal ini juga mendorong pengawasan.

"Sudah saatnya ini dibuka menjadi transparan, apa sih lawannya dari manipulasi? Lawannya transparansi. Ketika dibuka transparan, siapa yang bertugas, potensinya apa, latarbelakangnya apa, maka publik akan mengawasi," katanya.

Baca Juga: Ikuti Jejak Jokowi, Timnas AMIN Targetkan Raih 35 Persen Suara dari Kampanye Akbar di JIS

Dalam kesempatan tersebut, Anies juga menyingung bahwa Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara yang kuat mafia umroh/hajinya. Hal tersebut diungkapkan Anies saat mengisi dialog Semua Bisa Haji.

Anies mengatakan kalau dirinya baru ini melakukan perbincangan dengan petinggi yang ada di Arab Saudi. Dalam perbincangan tersebut, Anies dan petinggi arab membahas ihwal reformasi.

Dalam perbincangan tersebut, petinggi mengatakan siap membantu Indonesia ihwal perhajian. Namun sulit untuk membantu Indonesia karena kuatnya mafia.

"Mereka menyebut pak Anies kami mau, kami siap untuk membantu Indonesia apapun. Lalu di sampaikan, kami ini ada di tiga negara yang kami sangat sulit, mafianya kuat sekali pak," kata Anies mengulangi perbincangannya.

Sebelumnya, dalam giat dialog Semua Bisa Haji, salah satu penyedia layanan haji mengatakan pihaknya bisa membangun hotel dengan pembiayaan mandiri. Padahal kemampuan modalnya tidak sebesar milik negara. Ia menyayangkan potensi umroh yang besar tidak dimanfaatkan pemerintah untuk berinvestasi.

Anies pun menanggapi fenomena ini mengatakan kalau memang benar negara tidak memiliki apa yang bisa sampai dimiliki warga sipilnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI