Debat Pilgub Papua Tengah, Transmigrasi dan PSN Jadi Sorotan Para Kandidat Gubernur

Chandra Iswinarno Suara.Com
Sabtu, 09 November 2024 | 17:53 WIB
Debat Pilgub Papua Tengah, Transmigrasi dan PSN Jadi Sorotan Para Kandidat Gubernur
Debat Pilgub Papua Tengah, dua cagub Meki Fritz Nawipa dengan Natalius Tabuni membahas persoallan transmigrasi. [Tangkapan layar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Debat Publik Kedua untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah tahun 2024 menghadirkan empat pasangan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub).

Gelaran ini mulai dilaksanakan di Studio Metro TV Jakarta pada Sabtu (9/11/2024) siang Waktu Indonesia Barat atau jam 16.00 waktu Papua.

Salah satu topik yang dibahas terkait program nasional transmigrasi yang diusung Presiden Prabowo Subianto untuk Papua.

Tema tersebut hadir saat sesi pertama tanya jawab saat dua Calon Gubernur Papua Tengah, Meki Frits Nawipad dan Natalius Tabuni saling bertukar pandangan terkait implementasi kebijakan transmigrasi.

Mulanya, Tabuni mengajukan pertanyaan kepada Meki Frits Nawipa terkait cara terbaik untuk mengelola program transmigrasi, mengingat gubernur berfungsi sebagai perwakilan pemerintah pusat di daerah.

"Bagaimana Anda bisa menangani transmigrasi ini dengan baik dan sesuai arahan dari pemerintah pusat tanpa mengecewakan masyarakat lokal yang menerima maupun yang menolak?" tanya Tabuni.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Meki menegaskan telah memahami tujuan program transmigrasi yang direncanakan Presiden Prabowo Subianto.

Meki menegaskan bahwa program transmigrasi yang didukungnya, yakni pergeseran penduduk dari wilayah pedalaman ke kota-kota terdekat, bukan dari luar Papua.

Kemudian, ia memberi contoh, seperti memindahkan penduduk dari Puncak Jaya ke Timika, atau dari Intan Jaya ke Nabire.

Baca Juga: Debat Pamungkas Pilgub Papua Tengah, Lima Isu Krusial Jadi Sorotan

"Kami mendukung model pembangunan di kampung-kampung yang meliputi fasilitas seperti sekolah, lapangan olahraga, bendungan, dan air bersih. Dengan demikian, penduduk di kampung bisa lebih sejahtera tanpa harus meninggalkan tanah asal mereka," ujar Nawipa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI