Pada 1964-1973, dalam "perang rahasia," Amerika menjatuhkan bom di Laos. Namun tidak semua bom tersebut meledak. Untuk mengantisipasi ledakan, Pemerintah Laos pun menyapu daerah kawasan bom. Para penyapu bom adalah kaum perempuan. Mereka dinilai lihai dan teliti dalam hal membersihkan.
Perempuan Kongo memperjuangkan hak dengan radio
Chouchou Namegabe mulai menyiarkan cerita-cerita korban perkosaan di kota kelahirannya Bukavu pada 2003, lewat radio. Tanpa disadarinya aksi itu memulai revolusi perempuan. Hingga kini, Asosiasi Perempuan Kongo terus memerangi ketidakadilan terhadap perempuan lewat radio.
Perempuan Mesir ubah cara pandang tentang seks
Pada 2006, sekelompok siswa perempuan Mesir di American University of Cairo (AUC) mulai mengumpulkan cerita-cerita sehari-hari tentang perempuan. Namun kini, kelompok yang dijuluki "the Vagina Monologues" itu kerap berdiskusi tentang perbedaan jender di Mesir. Mereka berani berbicara soal kekerasan seksual, cinta, masturbasi hingga
aborsi.
Miriam Kirollos
Pada masa pemberontakan Mesir, perempuan diserang secara seksual. Mariam Kirollos merasa miris dan ingin membuat perubahan. Akhirnya dia mendirikan Organisasi Anti- Pelecehan Seksual. Organisasi itu kerap berpatroli di jalanan untuk membantu melindungi perempuan. (Buzzfeed)