Suara.com - Berhubungan seks secara teratur disebut bagus untuk kesehatan. Namun, seks juga bisa memicu sakit kepala. Sebuah penelitian di Inggris menemukan 1 persen orang yang diteliti mengaku mengalami sakit kepala selama atau setelah berhubungan seks. Dalam istilah kedokteran, gejala ini disebut cephalgia orgasmik.
Gejala yang dirasakan adalah sakit kepala yang amat sangat seperti halilintar, dan dirasakan saat berhubungan seks atau pada saat mencapai orgasme. Durasinya bisa berlangsung hanya satu menit hingga berjam-jam.
"Ini bisa merasa seolah-olah Anda telah dipukul kepala dengan tongkat kriket," kata Dr. Fayyaz Ahmed, seorang ahli saraf di Hull Royal Infirmary, yang jug amantan ketua British Association for the Study of Headache.
Dr. Ahmed menyarankan pada orang yang baru pertama merasakan gangguan ini, untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Ini untuk mencegah kemungkinan pendarahan pada otak, karena gejalanya yang tidak bisa dibedakan.
"Tapi jika sakit kepala adalah biasa, itu mungkin cephalgia orgasmik," ujarnya.
Sakit kepala ini adalah bentuk migrain akut, yang dokter belum sepenuhnya memahami. Namun menurut Dr. Ahmed, cephalgia orgasmik ini tidak terlalu berbahaya dan biasanya akan hilang dengan sendirinya.
Untuk mengatasinya, disarankan untuk mengonsumsi pbat anti-inflamasi seperti ibuprofen setengah jam sampai satu jam sebelum Anda melakukan hubungan seks. Dalam kasus yang parah, beta blockers, seperti propanol, dapat diresepkan oleh dokter Anda. (dailymail.co.uk)