Suara.com - Saat memandang langit malam hari yang bertabur bintang, pernahkah terpikir olehmu asal-usul terbentuknya tata surya?
Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri dari matahari dan objek di sekelilingnya yang terikat oleh gravitasi, termasuk bumi.
Mengutip Ruang Guru, Rabu (24/11/2021), setidaknya ada 5 teori terbentuknya tata surya, dengan rincian sebagai berikut:
1. Teori Nebula
Teori ini tidak lepas dari sosok Immanuel Kant, yang tidak hanya terkenal sebagai filsuf, tapi juga fokus mempelajari berbagai ilmu, mulai dari geologi, astronomi, sampai fisika.
Pada karyanya di tahun 1755 yang berjudul “The Universal Natural History and Theories of the Heavens”, dia mencetuskan teori yang menjelaskan tentang asal muasal tata surya.
Dia berpendapat bahwa pada awalnya, kabut dan gas yang ada di angkasa berputar lambat dan membentuk cakram datar dengan beberapa inti massa.
Inti massa yang berada di tengah, memiliki suhu tinggi dan berpijar lalu membentuk matahari, sementara bagian inti massa di pinggirnya mengalami pendinginan dan perlahan-lahan berubah menjadi planet yang mengorbit pada matahari.
Pada zaman itu, tidak hanya Kant yang berpikir tentang bagaimana proses munculnya tata surya. Ada juga seorang astronom asal Perancis bernama Pierre Simon De Laplace yang memikirkan tentang asal mula terbentuknya tata surya.
Dalam bukunya yang berjudul "Exposition of a World System" (1796), Laplace memberikan pernyataannya soal proses terbentuknya tata surya.
Baca Juga: Warna Asli Matahari: Kalau Memang Tidak Kuning, Lantas Apa?
Berbeda dengan Kant yang berpikir kalau tata surya berasal dari kabut yang berputar lambat, Laplace berpendapat bahwa tata surya kita berasal dari kabut gas yang berputar cepat dan mempunyai suhu sangat tinggi.