Suara.com - Hamas kembali menjadi perbincangan karena hubungannya dengan Israel kembali memanas. Organisasi politik ini kembali menguasai jalur Gaza. Lantas bagaimana asal usul hamas, apakah syiah?
Hamas, juga dieja ams, akronim dari arakat al-Muqwamah al-Islmiyyah, Gerakan Perlawanan Islam Inggris, gerakan nasionalis dan Islam militan Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang didedikasikan untuk pembentukan negara Islam merdeka di Palestina historis. Didirikan pada tahun 1987, Hamas menentang pendekatan sekuler Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) terhadap konflik Israel-Palestina dan menolak upaya untuk menyerahkan bagian mana pun dari Palestina.
Setelah Hamas menguasai Jalur Gaza pada tahun 2007, Israel menyatakan permusuhan secara terbuka. Serangan Hamas terhadap Israel terus berlanjut, seperti halnya serangan Israel di Jalur Gaza.
Pada Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan darat, laut, dan udara terkoordinasi yang mengejutkan Israel. Dalam beberapa jam, ratusan orang Israel dilaporkan tewas atau hilang – hari paling mematikan bagi Israel dalam beberapa dekade – dan lebih dari 100 orang disandera.
Mendengar berita mengerikan itu, masyarakat Indonesia penasaran asal usul Hamas, apakah Syiah?
Ditelusuri ke berbagai sumber, disebutkan bahwa Hamas adalah organisasi Sunni, sehingga sudah pasti Hamas bukan syiah. Gerakan ini dipimpin oleh Ismail Haniyeh. Organisasi ini dikenal sebagai organisasi islam militan terbesar dan cakap di kawasan Palestina. Selain itu juga termasuk salah satu politik partai besar di Palestina.
Dari akhir tahun 1970-an, aktivis yang terhubung dengan Ikhwanul Muslimin ini mendirikan jaringan amal, klinik, dan sekolah dan menjadi aktif di wilayah (Jalur Gaza dan Tepi Barat) yang diduduki oleh Israel setelah Perang Enam Hari 1967. Hamas segera mulai bertindak secara independen dari organisasi Palestina lainnya. Serangan Hamas yang semakin keras terhadap warga sipil dan militer mendorong Israel untuk menangkap sejumlah pemimpin Hamas pada tahun 1989, termasuk Sheikh Ahmed Yassin, pendiri gerakan tersebut.
Pada tahun-tahun berikutnya, Hamas menjalani reorganisasi untuk memperkuat struktur komandonya dan menemukan para pemimpin kunci di luar jangkauan Israel. Sebuah biro politik yang bertanggung jawab atas hubungan internasional organisasi dan penggalangan dana dibentuk di Amman, Yordania, memilih Khaled Meshaal sebagai kepalanya pada tahun 1996, dan sayap bersenjata kelompok itu dibentuk kembali sebagai Pasukan Izz al-Dn al-Qassm.
Demikian itu informasi yang dapat dihimpun untuk membahas asal usul Hamas, apakah syiah.
Baca Juga: Biodata dan Agama Benjamin Netanyahu, PM Israel yang Sebut Hamas ISIS
Kontributor : Mutaya Saroh