Suara.com - Tren dunia kerja terus bergeser, terutama di kalangan generasi muda. Jika sebelumnya pekerja kantoran dengan jam kerja tetap menjadi idaman, kini konsep "gig worker" atau pekerja lepas semakin diminati.
Dalam sebuah diskusi, Market Leader dari Mercer Indonesia yaitu Astrid Suryapranata, memaparkan bahwa minat generasi muda terhadap pekerjaan lepas semakin meningkat.

"Mereka (anak muda) ingin lebih bebas, ingin punya fleksibilitas," kata Astrid kepada Suara.com, ditulis Kamis (12/12/2024).
Lanjut Astrid, beberapa hal yang menjadi alasan anak muda terutama Gen Z lebih menyukai menjadi Gig Worker adalah adanyan kebebasan, fleksibilitas dan pertumbuhan pribadi.
Ia juga menyebut bagaimana perusahaan turut berperan dalam mendorong tren ini dengan menawarkan program magang dan kontrak kerja jangka pendek untuk mengakomodasi kebutuhan generasi muda.
"Itu (gig worker) memang termasuk salah satu talent management perusahaan bagaimana perusahaan mengelola SDM. Ini sebenarnya jawaban dari keinginan mereka-mereka (pekerja) yang ingin seperti itu," lanjutnya.
Sementara itu, temuan dari Total Remuneration Survey 2024, mengungkapkan bahwa rata-rata gaji karyawan di Indonesia diperkirakan akan meningkat sebesar 6,3 persen pada 2025, sedikit lebih tinggi dari rata-rata di tahun 2024, yaitu 6,0 persen.
Beberapa industri seperti consumer goods, pertambangan dan jasa pertambangan optimis dalam memproyeksikan kenaikan gaji yang lebih tinggi untuk tahun depan, dengan kenaikan yang diperkirakan masing-masing sebesar 6,7 persen dan 5,8 persen.
![Ilustrasi bekerja dari rumah [Pexels/Vlada Karpovich]](https://media.suara.com/pictures/original/2024/09/18/34379-ilustrasi-bekerja-dari-rumah-pexelsvlada-karpovich.jpg)
Sementara itu Associate Director Mercer Indonesia, Yosef Budiman mengatakan meski industri teknologi tinggi atau high-tech sedang berkembang dan mengalami pertumbuhan pesat, namun iklim bisnis saat ini mengharuskan mereka untuk lebih berhati-hati dalam meningkatkan biaya tetap karyawan demi memastikan keberlanjutan bisnis jangka panjang.
"Di sisi lain, industri seperti consumer goods dan pertambangan dan jasa pertambangan memiliki keyakinan yang lebih baik terhadap kinerja keuangan mereka secara keseluruhan di tahun depan dibandingkan tahun ini," pungkasnya.