Cak Nun atau yang memiliki nama lengkap Muhammad Ainun Nadjib, merupakan seorang tokoh keagamaan, penyair, dan budayawan asal Indonesia yang sangat dikenal.
Lahir di Menturo, Sumobito, Jombang, Jawa Timur pada 27 Mei 1953, Cak Nun dikenal dengan pemikiran dan karya-karya yang melintasi berbagai dimensi, baik dalam bidang agama, seni, sastra, maupun musik.
Dalam artikel ini, kita akan mengulas lebih dalam profil Cak Nun, perjalanan hidupnya, dan kiprah luar biasa yang membuatnya menjadi sosok yang dihormati hingga kini.
Cak Nun menikah pertama kali pada 1979 dengan Neneng Suryaningsih dan dikaruniai seorang anak, Sabrang Mowo Damar Panuluh (Neo), yang kelak dikenal sebagai vokalis band Letto.
Namun, pernikahan ini tidak bertahan lama dan keduanya memilih untuk bercerai. Pada 1997, Cak Nun kembali menikah dengan artis sinetron dan penyanyi Novia Kolopaking, dan dikaruniai empat anak. Salah satunya, Ainayya Al-Fatihah, meninggal di dalam kandungan.
Kehidupan pribadi Cak Nun selalu menjadi sorotan, tetapi ia tetap fokus pada dakwah Islam dan kontribusinya dalam budaya Indonesia.
Cak Nun mengawali pendidikan formalnya di sekolah dasar di desanya, namun ia tidak menyelesaikannya karena keluar dari sekolah tersebut. Ayahnya kemudian mengirim Cak Nun ke Pondok Modern Darussalam Gontor.
Meski hanya belajar di sana selama 2,5 tahun, ia banyak dipengaruhi oleh budaya pesantren yang mengajarkan disiplin tinggi. Dari Gontor, Cak Nun melanjutkan pendidikan ke Yogyakarta, di mana ia menyelesaikan SMP Muhammadiyah 4 dan SMA Muhammadiyah 1.
Setelah lulus SMA, ia diterima di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM), namun hanya bertahan satu semester. Keputusan untuk meninggalkan kampus biru itu menjadi titik balik dalam perjalanan hidup Cak Nun.