Menurutnya, ada dua solusi yang dapat diambil, yaitu melalui putusan hukum tetap atau melalui perdamaian antara pihak yang bersengketa.
Kasus ini masih menunggu keputusan pengadilan terkait pemilik sah lahan, sementara keluarga Mat Solar berharap proses ini dapat segera diselesaikan agar mereka mendapatkan ganti rugi tanah yang menjadi hak mereka.
Upaya Penyelesaian
Anak Mat Solar, Haidar Rasyad, mengungkapkan bahwa keluarganya sudah mengurus persoalan ini sejak lama. Menurutnya, tanah keluarga seluas 1.300 meter persegi itu belum mendapatkan kompensasi sejak digunakan untuk pembangunan jalan tol pada 2019.
"Tanah itu milik keluarga kami, luasnya 1.300 meter. Sampai sekarang, belum ada ganti rugi tanah dari pemerintah," ujar Haidar.
Ia menegaskan bahwa tanah tersebut bukan dalam status sengketa, melainkan milik sah keluarga mereka.
Haidar pun meminta pemerintah segera menuntaskan pembayaran tersebut. Ia berharap dana kompensasi tersebut dapat digunakan untuk biaya pengobatan Mat Solar.
"Makanya pemerintah, ayo dong bayar. Lumayan buat pengobatan ayah," ujarnya kala itu.
Selain itu, Rieke Diah Pitaloka, rekan kerja Mat Solar dalam sinetron "Bajaj Bajuri", turut memperjuangkan hak ganti rugi atas tanah tersebut. Dalam rapat dengar pendapat dengan Direktur Utama PT Jasa Marga, Subakti Syukur, Rieke menyampaikan,
Baca Juga: Mat Solar Meninggal Dunia: Perjalanan Sang Legenda Komedi Berakhir
"Yang dianggap sengketa lahan terkait tanah Mat Solar, Pak, 'suami' saya Bang Juri, Pak. Pihak Jasa Marga dalam hal ini PT Cinere Serpong Jaya untuk tanah seluas 1.300 sekian meter, Pak, dengan nilai Rp 3,3 miliar, dititipkan ke pengadilan melalui PU oleh Cinere Serpong Jaya," kata Rieke.
Dirut Jasa Marga, Subakti Syukur, menanggapi pernyataan Rieke. Ia menyebut bahwa urusan tersebut ditargetkan selesai sebelum lebaran.
"Target kami sebelum lebaran ini kalau bisa sudah dibayarkan," kata Subakti.
Namun, hingga akhir hayatnya, Mat Solar masih belum mendapat hak atas tanahnya.