Jangan Ngaku Pernah ke Lhokseumawe Kalau Belum Cicipi 6 Kuliner Legendaris Ini

Senin, 28 April 2025 | 15:20 WIB
Jangan Ngaku Pernah ke Lhokseumawe Kalau Belum Cicipi 6 Kuliner Legendaris Ini
Kuliner khas Lhokseumawe, Aceh, Mie Aceh yang sudah melegenda. (Twitter)

Suara.com - Lhokseumawe, kota pesisir di Provinsi Aceh, bukan hanya terkenal dengan keindahan alam dan kekayaan budayanya, tetapi juga punya beragam kuliner khas yang menggoda selera.

Jika Anda berencana berlibur ke Lhokseumawe, jangan lewatkan 5 makanan khas berikut ini.

Setiap hidangan tak hanya lezat, tetapi juga sarat makna dan menjadi bagian dari identitas masyarakat setempat.

Berikut daftar makanan yang wajib Anda cicipi.

1. Mie Aceh

Mie Aceh masih jadi andalan wisatawan yang datang ke Lhokseumawe, Aceh. (Twitter)
Mie Aceh masih jadi andalan wisatawan yang datang ke Lhokseumawe, Aceh. (Twitter)

Tidak sah rasanya berkunjung ke Lhokseumawe tanpa mencicipi Mie Aceh. Makanan ini berupa mie kuning tebal yang dimasak dengan bumbu kari khas Aceh, dipadukan dengan berbagai pilihan isian seperti daging sapi, kambing, atau seafood.

Mie Aceh sendiri merujuk langsung pada asal daerahnya. Hidangan ini menggambarkan keberanian rasa dan kekayaan rempah Aceh, yang dulunya adalah jalur perdagangan rempah dunia.

Untuk diketahui Mie Aceh di Lhokseumawe terkenal dengan rasa pedas gurihnya yang lebih kuat dibanding daerah lain.

Salah satu spot terkenal adalah "Mie Razali" yang selalu ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal.

Baca Juga: 7 Kuliner Khas Makassar yang Wajib Dicicipi saat Liburan, Dari Coto hingga Barongko

2. Sie Reuboh

Sie Reuboh makanan khas Aceh yang memberikan sensasi beda menyantap daging kambing. (Twitter)
Sie Reuboh makanan khas Aceh yang memberikan sensasi beda menyantap daging kambing. (Twitter)

Sie Reuboh adalah olahan daging sapi yang direbus dalam campuran cuka aren, bawang, dan aneka rempah. Rasanya asam, gurih, dan sedikit pedas sangat menggugah selera.

Dalam bahasa Aceh, "Sie" berarti daging, dan "Reuboh" berarti rebus. Secara harfiah, Sie Reuboh berarti daging rebus.

Makanan ini dulunya dibuat untuk mengawetkan daging dalam waktu lama tanpa pendingin.

Sampai sekarang, Sie Reuboh masih menjadi menu andalan di berbagai warung makan tradisional di Lhokseumawe, terutama saat bulan Ramadan dan acara kenduri.

3. Kuah Pliek U

Makanan khas Aceh lainnya adalah, Kuah Pliek U yang memfermentasi kelapa tua. (Twitter)
Makanan khas Aceh lainnya adalah, Kuah Pliek U yang memfermentasi kelapa tua. (Twitter)

Ini adalah sayur khas Aceh yang kaya rasa dan penuh gizi. Terbuat dari beragam sayuran lokal yang dimasak dengan "pliek u" fermentasi kelapa tua, sehingga menghasilkan rasa unik, gurih, dan sedikit asam.

Makna di balik nama "Kuah" berarti kuah atau sup, dan "Pliek U" adalah inti dari masakan ini, yakni bumbu fermentasi kelapa.

Makanan ini melambangkan kebersamaan, karena biasanya dimasak dalam jumlah besar untuk acara gotong royong atau pesta rakyat.

Kuah Pliek U mudah ditemukan di rumah makan Aceh tradisional di Lhokseumawe, dan tetap jadi buruan wisatawan yang ingin merasakan rasa autentik Aceh.

4. Eungkot Paya

Kuliner lainnya di Aceh yang melegenda dan khas adalah Eungkot Paya. (Twitter)
Kuliner lainnya di Aceh yang melegenda dan khas adalah Eungkot Paya. (Twitter)

Eungkot Paya adalah olahan ikan air tawar (biasanya ikan gabus) yang dimasak dengan kuah kuning berbumbu khas Aceh. Rasa asam pedasnya benar-benar menggoda.


"Eungkot" berarti ikan, dan "Paya" berarti rawa. Nama ini merefleksikan habitat ikan yang digunakan, yaitu dari rawa-rawa di sekitar Lhokseumawe.

Sampai sekarang, Eungkot Paya masih menjadi hidangan wajib dalam tradisi makan keluarga di daerah pesisir Aceh. Di warung-warung makan, hidangan ini tetap ramai diburu wisatawan pencinta kuliner tradisional.

5. Martabak Aceh

Martabak Aceh memang tak jauh berbeda dengan martabak pada umumnya, namun ini disantap dengan kuah kari. (Twitter)
Martabak Aceh memang tak jauh berbeda dengan martabak pada umumnya, namun ini disantap dengan kuah kari. (Twitter)

Berbeda dari martabak pada umumnya, Martabak Aceh berisi campuran telur, daging cincang, daun bawang, dan rempah-rempah yang dibungkus dalam adonan tipis lalu digoreng hingga renyah.

Nama "martabak" berasal dari bahasa Arab "mutabbaq" yang berarti "lipat". Di Aceh, martabak mengalami adaptasi rasa lokal dengan cita rasa lebih berbumbu.

Martabak Aceh sangat populer sebagai menu camilan malam di Lhokseumawe. Banyak penjual martabak di pinggir jalan yang buka hingga tengah malam, menjadi buruan wisatawan dan warga lokal.

6. Kuah Beulangong

Makanan khas di Aceh adalah Kuah Beulangong, di mana daging dan rempah-rempah dimasak di atas kuali besar. (Twitter)
Makanan khas di Aceh adalah Kuah Beulangong, di mana daging dan rempah-rempah dimasak di atas kuali besar. (Twitter)

Kalau ada Kuah Pliek U, di Aceh juga ada Kuah Beulangong.

Makanan khas Aceh ini berupa gulai berisi daging kambing dan nangka muda.

Jika mengulas namanya, Kuah Beulangong berasal dari kata belanga atau kuali besar. Memasaknya pun menggunakan kuali besar.

Bumbu yang digunakan juga beranekaragam, mulai dari kemiri, kunyit, kayu manis, kapulaga.

Makanan ini biasa disantap ketika hari besar. Mulai dari Idul Fitri, Idul Adha termasuk tahun baru Islam.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI