Suara.com - Gen Z saat ini mengalami kesulitan yang jauh lebih besar dalam menjalani masa dewasa dibandingkan generasi-generasi sebelumnya.
Hal ini terungkap dalam survei Youth & Money yang dilakukan di Amerika Serikat oleh Generation Lab bekerja sama dengan CNBC.
Bukan hanya dari sisi finansial, tetapi juga secara personal, sosial, dan emosional. Gen Z sedang berjuang menghadapi berbagai perubahan besar yang datang di awal masa dewasa.
Sebagian besar kenyataan pahit tentang kehidupan dewasa yang enggan dihadapi oleh Gen Z dinilai berakar dari sikap menghindar.
Rasa cemas, malu, dan bersalah yang muncul ketika memikirkan hal-hal ini justru makin memburuk karena mereka cenderung menunda mencari solusinya.
Padahal, dengan mengakui dan berdamai dengan kenyataan-kenyataan pahit tapi realistis ini, Gen Z bisa mulai menjaga diri mereka.
Dikutip dari laman Your Tango, berikut 11 kenyataan pahit menjadi orang dewasa yang sering kali sulit diterima oleh Gen Z.

1. Literasi keuangan adalah kunci kenyamanan
Banyak Gen Z beranggapan bahwa kebebasan finansial memerlukan pendapatan tahunan dan kekayaan bersih yang begitu fantastis.
Baca Juga: 11 Alasan Orang Cenderung Jadi Penyendiri Seiring Bertambah Usia, Mulai Kamu Alami?
Nyatanya, literasi keuangan seperti kemampuan mengatur anggaran, menabung, dan berinvestasi lebih menentukan kenyamanan finansial daripada jumlah pendapatan semata.
2. Pekerjaan tak selalu memberikan kepuasan
Meskipun Gen Z mencari makna dan tujuan dalam karier mereka, tidak semua pekerjaan akan memberikan kepuasan pribadi.
Mengharapkan pekerjaan untuk memenuhi semua aspek identitas dan tujuan hidup bisa menjadi sumber kekecewaan.
3. Persahabatan tak selalu bertahan selamanya
Seiring bertambahnya usia, perubahan prioritas dan kehidupan dapat menyebabkan perpisahan dengan teman-teman lama.
Hal ini bukan selalu karena konflik, tetapi juga bisa jadi karena perubahan alami dalam kehidupan yang masing-masing orang alami.
4. Kegagalan tak dapat dihindari
Kegagalan adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Meskipun tekanan untuk sukses tinggi, penting untuk menerima bahwa kesalahan dan kegagalan adalah bagian dari proses belajar dan pertumbuhan.
5. Menghindar dari masalah tak membuatnya hilang
Mengabaikan masalah atau menunda penyelesaiannya hanya akan memperburuk keadaan. Menghadapi tantangan secara langsung adalah langkah penting menuju kedewasaan.
6. Kesehatan mental memerlukan perhatian khusus
Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Mengabaikan stres, kecemasan, atau depresi dapat berdampak negatif jangka panjang. Penting untuk mencari bantuan profesional saat diperlukan.
7. Hubungan romantis tak selalu seperti di film
Ekspektasi yang tidak realistis tentang cinta dan hubungan dapat menyebabkan kekecewaan. Hubungan yang sehat memerlukan komunikasi, kompromi, dan kerja keras.
8. Mandiri tak berarti sendirian
Menjadi dewasa berarti belajar mandiri, tetapi itu tidak berarti harus menghadapi segalanya sendiri. Membangun hubungan dan meminta bantuan saat diperlukan adalah tanda kekuatan, bukan kelemahan.
9. Waktu adalah sumber daya yang terbatas
Mengelola waktu dengan bijak adalah keterampilan penting dalam kedewasaan. Menunda-nunda atau tidak memiliki prioritas yang jelas dapat menghambat pencapaian tujuan hidup.
10. Hidup sangat dinamis
Hidup penuh dengan perubahan yang tak terduga. Fleksibilitas dan kemampuan untuk beradaptasi adalah kunci untuk menghadapinya.
11. Tak ada jaminan untuk selalu bahagia
Kebahagiaan bukanlah suatu keadaan yang permanen. Kondisi ini sering kali dijamin oleh pencapaian tertentu.
Mencari kepuasan dalam proses dan menghargai momen-momen kecil dapat membawa kebahagiaan yang lebih.
Dengan memahami dan menerima kenyataan-kenyataan ini, Gen Z diharapkan dapat lebih siap dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan dewasa.