"Rata-rata orang dewasa kalau masih sehat biasanya dua liter cukup, karena kalau kelebihan tidak bagus juga, bisa jadi tubuh terlalu banyak mengeluarkan carian, jadi buang air kecil terus, dan yang baik kita harus menjaga kesEimbangan," sambungnya.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan asupan air putih untuk bayi usia 0–6 bulan adalah 700 mili liter (mL) per hari, sedangkan bayi 7–12 bulan memerlukan cairan 800 mL per hari.
Bagi anak 1–3 tahun batas konsumsi air putih yang baik 1,3 liter, sementara itu untuk anak 4–8 tahun adalah 1,7 liter.
Adapun untuk lansia di atas 60 tahun, Pringgodigdo menyarankan untuk mengonsumsi air mineral tidak kurang dan tidak lebih dari 1,5 liter per hari.

Selain konsumsi air putih secukupnya, Pringgodigdo menyarankan untuk melakukan pemeriksaan ginjal secara berkala. Utamanya bagi yang telah berusia 15 tahun ke atas.
Bukan tanpa sebab, penyakit ginjal merupakan salah satu gangguan kesehatan yang gejalanya sering tidak terdeteksi, sebelum akhirnya telah mencapai stadium tinggi.
Kekinian, penderita hipertensi (pemicu utama penyakit ginjal) dan penyakit ginjal pada usia muda saat ini juga terus meningkat.
"Penyakit ginjal bisa menyerang usia muda, di atas 15 tahun itu sudah harus segera pemeriksaan diri. Gejala penyakit ginjal hingga saat ini juga belum bisa terdeteksi," papar Pringgodigdo.
"Hanya saja salah satu gejalanya itu kalau urin berbusa, tapi kalau sudah berbusa itu sudah terlambat, kalau yang belum parah biasanya tidak ada tanda-tandanya, makanya perlu pemeriksaan rutin ke dokter," pungkasnya.
Baca Juga: Tak Sekadar Minum, Ini Cara Menjaga Ginjat Sehat dengan Air Distilasi