4. Minyak Lemak Bebek (Duck Fat)
![ilustrasi minyak lemak bebek. [Freepik]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/26/70165-ilustrasi-minyak-lemak-bebek.jpg)
Minyak bebek sering dianggap sebagai “emas cair” dalam dunia kuliner Prancis. Rasanya gurih, beraroma khas, dan mampu mengubah sayuran panggang biasa menjadi sajian istimewa.
Minyak ini cocok untuk memanggang, menumis, hingga menggoreng. Kentang panggang dengan lemak bebek adalah salah satu sajian yang populer di restoran bintang Michelin.
Minyak lemak bebek mengandung kombinasi lemak jenuh dan tak jenuh, dengan proporsi mirip minyak zaitun. Meski lebih sehat dibanding lemak sapi atau babi, tetap perlu digunakan dalam jumlah terbatas.
5. Minyak Ikan (Fish Oil)

Meski tidak umum digunakan untuk menggoreng, minyak ikan, seperti minyak hati ikan cod atau minyak ikan salmon, kadang digunakan sebagai tambahan dalam masakan Asia, terutama sebagai bumbu.
Minyak ikan kaya akan omega-3 yang baik untuk kesehatan jantung dan otak. Namun, aromanya cukup kuat dan tidak semua orang menyukainya. Biasanya, minyak ini lebih sering dikonsumsi sebagai suplemen daripada untuk memasak sehari-hari.
Minyak hewani dapat memberikan kedalaman rasa yang sulit didapatkan dari minyak nabati. Namun, karena umumnya tinggi lemak jenuh, penggunaannya perlu dikontrol dan disesuaikan dengan kebutuhan gizi masing-masing.
Jika Anda ingin mencoba, mulailah dari ghee atau duck fat yang punya rasa netral dan manfaat lebih luas. Sebaiknya simpan minyak hewani dalam wadah tertutup di tempat sejuk, atau di dalam kulkas, agar tidak cepat tengik.
Baca Juga: Keseruan Cooking Competition di UPH Media Gathering 2025
Gunakan dengan bijak, dan nikmati kekayaan rasa yang ditawarkan minyak dari sumber hewani ini!