Kurang atau Kebanyakan Tidur Bisa Tingkatkan Risiko Serangan Jantung, Begini Penjelasan Ahli

Senin, 26 Mei 2025 | 15:10 WIB
Kurang atau Kebanyakan Tidur Bisa Tingkatkan Risiko Serangan Jantung, Begini Penjelasan Ahli
Ilustrasi tidur nyenyak (Pexels.com/KarolinaGrabowska)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar tubuh yang kerap diabaikan. Padahal, durasi dan kualitas tidur tak hanya untuk menjaga konsenterasi, tapi juga berperan besar dalam menjaga kesehatan jantung.

Dikutip dari laman Healthline pada Senin, 26 Mei 2025, bagi mereka yang memiliki risiko genetik terhadap penyakit jantung, menjaga pola tidur yang sehat dapat menjadi cara ampuh untuk menurunkan risiko serangan jantung.

Tidur yang Tepat, Risiko Serangan Jantung Menurun

Ilustrasi tidur (Freepik/gpointstudio)
Ilustrasi tidur (Freepik/gpointstudio)

Selama ini, kita sering mendengar anjuran untuk tidur sekitar 7–8 jam per malam. Namun, kenyataannya, sepertiga orang dewasa di Amerika Serikat tidak memenuhi kebutuhan tidur ini.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa tidur terlalu sedikit, kurang dari 6 jam atau terlalu banyak, lebih dari 9 jam, dapat meningkatkan risiko terkena serangan jantung, bahkan pada orang yang tampaknya sehat.

Sebuah studi tahun 2019 mengungkapkan bahwa tidur antara 6-9 jam per malam dapat membantu menurunkan risiko serangan jantung, termasuk bagi mereka yang memiliki kecenderungan genetik terhadap penyakit jantung. Ini artinya durasi tidur merupakan salah satu faktor gaya hidup yang sangat memengaruhi kesehatan jantung.

Menurut Celine Vetter, asisten profesor fisiologi integratif di University of Colorado Boulder, orang yang ingin menerapkan gaya hidup sehat juga perlu memperhatikan apakah mereka sudah tidur cukup atau justru berlebihan. Baik kekurangan maupun kelebihan tidur sama-sama bisa menjadi faktor risiko penyakit jantung.

Tidur yang Kurang Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Ilustrasi tidur (freepik.com/freepik)
Ilustrasi tidur (freepik.com/freepik)

Penelitian yang dilakukan pada lebih dari 60.000 orang dewasa pada tahun 2018 menemukan bahwa mereka yang tidur kurang dari 6 jam per malam memiliki risiko signifikan terkena penyakit jantung koroner. Kualitas tidur yang buruk, seperti sering terbangun atau susah tidur, juga dikaitkan dengan peningkatan risiko ini.

Baca Juga: 7 Makanan dan Minuman yang Merusak Kualitas Tidur, Hindari Jika Ingin Tidur Nyenyak

Meski risiko tidur lebih dari 8 jam tampak meningkat, peningkatannya tidak terlalu signifikan dalam studi tersebut. Namun, studi berskala besar lainnya yang melibatkan lebih dari 5 juta peserta menunjukkan bahwa tidur berlebihan secara nyata berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung koroner, stroke, dan bahkan kematian.

Manfaat Tidur yang Cukup untuk Kesehatan Jantung

Ilustrasi Tidur (Pixabay/aasmtrs)
Ilustrasi Tidur (Pixabay/aasmtrs)

Meskipun belum diketahui secara pasti bagaimana tidur melindungi jantung, para ahli sepakat bahwa tidur memiliki peran vital dalam menjaga keseimbangan tubuh. Tidur yang cukup membantu meningkatkan kinerja otak, memperbaiki suasana hati, serta mendukung proses pembelajaran dan daya ingat.

Sebaliknya, kurang tidur dapat mengganggu sistem tubuh, memicu peradangan, meningkatkan stres, menyebabkan gangguan metabolik seperti obesitas, dan merusak fungsi pembuluh darah, semuanya adalah faktor yang dapat memicu serangan jantung, terutama pada orang yang sudah berisiko secara genetik.

Menurut Dr. Meir Kryger dari Yale Medicine, tidur cukup dapat menjadi langkah pencegahan penting bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga penyakit jantung.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Sulit Tidur?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI