Enam Jawaban Sederhana Jokowi Saat Dihantam Lawan Politik

Siswanto Suara.Com
Rabu, 26 Maret 2014 | 05:11 WIB
Enam Jawaban Sederhana Jokowi Saat Dihantam Lawan Politik
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo di depan rumah dinasnya. (Antara/Dhoni Setiawan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Ya enggak apa-apa, kita tetap blusukan," kata Jokowi di Balai Kota, Selasa (18/3/2014).

5. “Adu program saja yang santun”

Tim Advokasi Jakarta Baru pernah akan menggugat Jokowi ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Penggugat menilai Jokowi melanggar asas kepatutan karena meninggalkan tugas sebagai Gubernur DKI di tengah jalan dengan maju menjadi calon presiden dari PDI Perjuangan.

Jokowi dapat memahami langkah tersebut. Tapi, ia ingin semua kritik dibawa ke forum diskusi saja.

"Lebih baik adu program saja yang santun. Jangan saling menjelekkan. Itu tidak memberi contoh pendidikan politik yang baik buat masyarakat," katanya. “Sebaiknya hal seperti itu disampaikan secara langsung dan disampaikan dengan santun."

6. “Tak mau dukung, ya silakan”

Sebagian kelompok warga mengaku kecewa berat dengan Jokowi yang mereka anggap tidak mau menyelesaikan masa jabatan selama lima tahun karena maju menjadi calon presiden. Mereka membikin berbagai acara untuk mengungkapkan kekecewaan pada Jokowi, bahkan ada yang mengatakan tak akan memilih Jokowi di Pilpres 2014.

Menanggapi hal itu, Jokowi mengatakan bahwa selama konstitusi tidak melarang seorang pejabat menyalonkan diri sebagai presiden – walau belum menyelesaikan masa jabatan -- hal itu tetap boleh dilakukan. "Kalau tidak dibolehkan pasti partai tidak akan mencalonkan," kata Jokowi.

Bagi Jokowi penolakan warga merupakan hal yang biasa.

"Ya tidak apa-apa, itu kan demokrasi. Ada yang mau mendukung silakan, yang tidak mendukung ya tidak apa-apa," ujar Jokowi di Balai Kota Jakarta, Senin (17/3/2014).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI