Cuaca Buruk, ASDP Kupang Hentikan Pelayaran

Angelina Donna Suara.Com
Minggu, 15 Juni 2014 | 10:50 WIB
Cuaca Buruk, ASDP Kupang Hentikan Pelayaran
Simulasi penyelamatan korban kecelakaan kapal laut dalam acara Apel Kesiapsiagaan Basarnas dan Potensi SAR yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Rabu (5/3). [ANTARA/Andika Wahyu]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Fery Cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur, menghentikan operasional kapal ke sejumlah wilayah perairan setempat karena cuaca buruk yang memicu tinggi gelombang mencapai 2,5-4 meter.

"Rute pelayaran yang dihentikan untuk dua hari ke depan adalah Kupang-Ba'a Kaupaten Rote Ndao, Kupang-Sabu Kabupaten Sabu Raijua hingga ada pengumuman lagi dari pihak BMKG bahwa cuuaca telah normal untuk diayari lagi," kata General Manejer (GM) ASDP Indonesia Fery Cabang Kupang, Arnol Janssen, di Kupang, Minggu (15/6/2014)

Cuaca ekstrem berupa tinggi gelombang itu dipicu oleh tekanan rendah yang terbentuk di perairan Laut Timor antara wilayah Nusa Tenggara Timur dan Australia.

Janssen yang sebelumnya bertugas di ASDP Tual Maluku itu mengatakan tekanan rendah memicu kecepatan angin antara 20-30 kilometer per jam serta tinggi gelombang antara 2,5 sampai 4 meter terjadi Laut Sawu, perairan selatan Kupang hingga Rote dan Laut Timor.

"Kondisi ini menjadi rujukan manajemen untuk tidak mengoperasionalkan kapal-kapal motor penyeberangan ke wilayah perairan yang ekstrem," katanya.

Mantan Manager Operasional PT ASDP Indonesia Fery Cabang Kupang itu menjelaskan, peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan adanya angin kencang, serta gelombang tinggi 2,5-4 meter di perairan NTT, menjadi acuan ASDP untuk menghentikan pelayaran ke wilayah tersebut.

Adapun rute lainnya seperti tujuan Pulau Sabu, Sumba, Flores Timur, Lembata, terus beroperasi seperti biasa sambil menungggu informasi lebih lanjut dari BMKG Kupang.

Sementara itu Kepala Stasiun Klimatologi Lasiana Kupang July Setiyanto mengatakan tekanan udara di pusat tekanan rendah tersebut mencapai 1.005 hector pascal (hpa).

"Tekanan rendah ini akan hilang dengan sendirinya, tetapi sewaktu-waktu akan muncul lagi tekanan rendah di wilayah Nusa Tenggara Barat," katanya.

Karena itu katanya masyarakat di Nusa Tenggara Timur terutama yang hendak melakukan perjalanan melalui darat, laut dan udara diingatkan untuk selalu berwaspada karena dapat mengganggu kenyamanan hingga keselamatan.

Bukan cuma itu, menurut dia, cuaca seperti itu akan semakin ekstrem oleh adanya daerah tekanan rendah di teluk "Carpentaria" (sebelah Utara Australia) yang mempengaruhi pertumbuhan awan hingga menyebabkan hujan di wilayah NTT.

"Ini berpotensi menimbulkan hujan ringan-lebat disertai petir dan angin kencang terutama disebelah Selatan daerah berbasis kepulauan ini," katanya.

Keadaan cuaca seperti ini katanya diperkirakan berlangsung sejak pekan kemarin dan diperkirakan akan terjadi serupa juga di Nusa Tenggara Barat yang merupakan wilayah terdekat perairan selatan NTT.

"Ini termuat dalam peringatan dini BMKG untuk dua hari kedepan dimana wilayah yang berpotensi angin kencang /puting beliung adalah Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur," katanya.

Sebelumnya, sejak 6-11 Juni 2014, PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) cabang Kupang menghentikan seluruh penyeberang di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Keputusan ini diambil menyusul cuaca yang kurang bersahabat yakni tinggi gelombang berkiasar 2 hingga 5 meter.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI