Suara.com - Sydney, Australia, mencekam, Senin (15/12/2014) pagi waktu Indonesia. Sejumlah lelaki bersenjata diduga anggota Kelompok Islam (ISIS) masuk ke dalam kafe dan menyandera sekitar 40-50 pengunjung tempat tersebut.
Hingga kini, kondisi belum berubah. Para sandera tetap di dalam, dan disandarkan para teroris ke jendela.
Sementara di luar kafe, polisi, lengkap dengan pakaian antipeluru berusaha melunakkan situasi, tak mau gegabah.
Tragedi ini juga memaksa arus lalu lintas, termasuk kereta bawah tanah di wilayah itu ditutup.
Seorang pekerja Lindt Cafe, yang berhasil meloloskan diri mengatakan bahwa pelaku mengenakan topi, dan lainnya berjanggut.
Sementara saksi lainnya mengatakan bahwa pelaku masuk sambil menenteng tas berwarna biru.
"Di dalam tas itu ada pistol," ujarnya seperti dikutip dari laman news.com.au.
Kepala Polisi Mike Baird menjelaskan bahwa pihaknya masih terus berkoordinasi dengan pelaku teror agar tak jatuh korban.
"Ini sangat mengerikan. Meski terus berkoordinasi, kami juga sudah menyiapkan pasukan bersenjata di luar kafe," ujarnya.
"Ada ratusan polisi, termasuk di antaranya unit taktis, siap diterjunkan bila kondisi tak berubah," lanjutnya.