Cerita Menegangkan Saat Evakuasi Tubuh Eri Dari Kawah Merapi

Siswanto Suara.Com
Rabu, 20 Mei 2015 | 18:46 WIB
Cerita Menegangkan Saat Evakuasi Tubuh Eri Dari Kawah Merapi
Gunung Merapi diabadikan dari Daerah Kaliadem, Cangkringan, Sleman, (8/5). [Antara/Noveradika]

Suara.com - Endro (31) adalah salah satu anggota SAR yang ikut turun ke kawah Gunung Merapi untuk mengevakuasi jenazah mahasiswa Atma Jaya Yogyakarta Eri Yunanto.

Ditemui di sela - sela aktivitasnya, anak Yogyakarta ini bercerita pengalaman pertamanya menuruni kawah gunung paling aktif di dunia.

Berkali - kali sebelum Endro bercerita, ia bilang kalau keberhasilan mengevakuasi tubuh Eri berkat kerja sama tim dan kuasa Tuhan. Timnya sangat solid dan hebat sehingga prosesnya berjalan lancar.

Endro duduk bersila. Ia menikmati rokoknya. Lelaki ini masih terlihat lelah.

"Karena kedekatan dengan teman - teman Barameru, saya pertama kali dapat kabar dari teman Barameru pukul enam sore kalau ada pendaki yang jatuh ke kawah Gunung Merapi pada hari Sabtu (16/5/2015) itu jam 11.00-an, itu saya dapat SMS dari Mas Eko, saat broadcast soal kejadian itu langsung menyebar," kata Endro.

Endro mengaku kaget ketika itu. Hingga pukul 17.00 WIB, belum ketahuan dimana titik kawah tempat survivor jatuh.

Setelah berkoordinasi, pukul 22.00 WIB, Endro beserta anggota SAR DIY bertemu dengan rekan - rekan Barameru, Selo, Boyolali. Anggota SAR dan relawan dari berbagai daerah di Klaten, Yogyakarta, Boyolali pun bergabung.

Minggu (17/5/2015) sekitar pukul 03.00 WIB, Endro beserta rekan - rekan SAR, relawan, dan fotografer Universitas Gajah Mada menuju ke Pasar Bubrah, sebelum melanjutkan perjalanan ke puncak Merapi.

Mereka tiba di Pasar Bubrah sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu, tim dari UGM langsung melanjutkan perjalanan ke puncak untuk melihat kawah untuk mencari posisi Eri dengan menggunakan drone yang telah dipasang kamera.

Pencarian posisi Eri bukan pekerjaan gampang. Karena ada tarikan magnet, drone mengalami turbulensi, bahkan nyaris hilang.

Tapi kemudian, drone berhasil merekam obyek di kedalaman antara 100 sampai 150 meter. Tapi obyek tersebut belum dapat dipastikan apakah tubuh Eri atau bukan.

Setelah itu, pencarian dilanjutkan dengan cara manual, menggunakan teropong. Tim mulai lega karena mereka berhasil menemukan tubuh Eri.

Tak buang - buang waktu, tim langsung mencari lokasi untuk membuat instalasi penunjang alat untuk turun ke kawah dan mengevakuasi tubuh Eri.

"Karena medannya batuan lepas dan pasir kami kesusahan cari tambatan instalasi, batuan lepas dan lunak, dari jam setengah dua-an sampai sekitar jam empatan kami cuma menemukan beberapa titik tambatan untuk instalasi itupun belum komplit karena batuan lepas dan banyak celah, akhirnya hampir jam 17.00 WIB itu kami baru memutuskan untuk turun ke Pasar Bubrah," kata Endro.

Proses evakuasi dilanjutkan Senin (18/5/2015) pagi. Tim SAR yang sudah mendapatkan tambahan anggota dan peralatan, kembali lagi ke puncak Merapi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI