Jusuf Kalla Tolak Jadi Ketum Transisi Partai Golkar

Selasa, 05 Januari 2016 | 15:13 WIB
Jusuf Kalla Tolak Jadi Ketum Transisi Partai Golkar
Wakil Presiden Jusuf Kalla menutup perdagangan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menolak menjadi Ketua Umum Transisi Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar. Dia diusulkan menjabat itu.

Tim transisi itu untuk memperkuat internal kepengurusan dalam tubuh partai berlambang pohon beringin tersebut. JK beralasan dirinya sudah pernah menjadi ketua umum.

"Wah, nggak lah. Saya kan sudah pernah jadi ketua umum, masa mau jadi ketua lagi," kata Wapres Kalla ditemui di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa (5/1/2016).

 Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) l Partai Golkar Sulawesi Selatan HM Roem menyatakan mendukung Wakil Presiden Jusuf Kalla menjadi Ketua Umum Transisi Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar setelah banyak masalah melanda partai ini, selain karena JK adalah salah satu solusi dalam menyolidkan kembali Golkar.

"Semua upaya akan kita tempuh untuk menyolidkan partai ini dan menyelesaikan semua permasalahan yang ada di internal partai," kata Ketua DPRD Sulsel itu.

 Roem sangat menyambut baik ketika ada pihak yang menunjuk Jusuf Kalla dan Akbar Tanjung sebagai Ketua Transisi DPP Golkar. Dia memastikan Golkar Sulsel selalu mendukung setiap upaya penyelesaian konflik, bahkan mengaku sudah menginisiasi soslusi.

Secara pribadi, Roem menilai JK sebagai salah satu sosok yang paling tepat mengembalikan keharmonisan Golkar dan menyebut JK masih memiliki pengaruh kuat di internal partai ini. Dia berharap tim transisi berisikan orang yang netral, tidak memihak salah satu pihak.

"Pimpinan DPP ke depan harus bisa mengurus partai, bukan untuk tujuan lain," ucapnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI