Dia bilang kalau nanti terpilih menjadi gubernur, dia tidak akan menambah armada Transjakarta demi menjaga keberlangsungan angkutan metromini dana kopaja.
"Kita akan stop mengadakan busway (bus Transjakarta) baru. Jadi armada metromini dan kopaja saja yang diperbanyak. Pemilik akan kita berikan subsidi," kata Husnaeni.
Rencana Hasnaeni tentu saja bertolakbelakang dengan kebijakan Ahok yang akan terus menerus memperbaiki angkutan umum dengan mengintegrasikan dengan sistem layanan dan tarif seperti Transjakarta. Metromini dan kopaja yang memenuhi syarat diajak bergabung ke Transjakarta agar layanannya menjadi lebih baik dibanding sekarang yang selalu dikeluhkan masyarakat.
"Karena metromini dan kopaja mau dihapus Ahok, saya ke sini memberikan support. Kalau saya terpilih nanti, saya tidak menghapus kopaja dan metromini. Nanti saya kasih pinjaman tanpa agunan ke pemilik, agar bisa meremajakan busnya," katanya.
Bisa bangun Jakarta tujuh kali lebih baik dari Ahok
Hasnaeni mengaku bisa membangun Jakarta lebih baik lagi dari yang dikerjakan Ahok dan Djarot Saiful Hidayat saat ini, kalau menjadi gubernur Jakarta.
"Saya akan bangun Jakarta tujuh kali lebih baik daripada yang dikerjakan Ahok saat ini, dan saya akan lebih baik tujuh kali dari Pak Ahok," katanya di terminal Blok M, Kebayoran Baru, Jumat (18/3/2016).
Menurut Hasnaeni Ibu Kota Jakarta seharusnya mendapat sentuhan pemimpin perempuan seperti dirinya. Dengan demikian, katanya, tidak terjadi kepincangan.
"Jakarta ini kan Ibu Kota Indonesia, bukan bapak kota ya. Jadi seharusnya yang memimpin adalah seorang Ibu. Sekarang masih dipimpin oleh bapak tirinya, kan pincang kalau tidak dipimpin oleh ibunya, benar kan ya," katanya
Ahok jarang blusukan
Hasnaeni menilai selama ini Ahok jarang turun ke lapangan dan berdialog langsung dengan warga.Beda dengan Joko Widodo ketika menjadi gubernur Jakarta.
"Kalau saya lihat sejauh ini, Pak Ahok (Basuki) sangat jarang sekali menyentuh ke bawah, waktu Pak Jokowi (jadi Gubernur) masih sering blusukan. Jadi tidak ada strategi apa pun, biarkan berjalan dengan sendirinya ke depan," kata Hasnaeni saat ditemui wartawan di kolong tol Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (23/1/2016).
Menurut Hasnaeni seorang pemimpin seharusnya bisa mengetahui kebutuhan, keadaan, serta permasalahan yang dihadapi warga dengan cara turun langsung menemui mereka.