Suara.com - Legislator Partai Gerindra yang juga Wakil Ketua III DPR Papua Yanni memberangkatkan 40 tokoh agama untuk menjalankan ibadah Umroh ke Arab Saudi. Mereka akan berangkat April mendatang.
"Untuk Umroh ini memang saya prioritaskan untuk Dapil saya, ini tidak ada muatan politik, melainkan keiklasan saya atas dukungan dan doa mereka. Saya juga memberikan apresiasi kepada para tokoh agama yang telah mengabdi dan mendedikasikan tenaga mereka untuk menyuarakan Firman Tuhan sesuai dengan agama masing-masing," ujarnya di Jayapura, Senin (28/3/2016).
"Saya perkirakan nanti untuk April ada 40 orang, beberapa waktu lalu saya berangkatkan tujuh, ini karena Dapil 1 ada tiga kabupaten dan satu kota, tentu jumlahnya cukup banyak," sambungnya.
Dijelaskannya, masih dalam suasana reses, ia memilih turun ke Dapil 1, yaitu Kabupaten Sarmi, Jayapura, Keerom dan Kota Jayapura. Dalam kesempatan tersebut ia pun mengaku telah memberikan sejumlah bantuan ke tempat ibadah.
"Dalam kunjungan ini saya mengunjungi Masji Al-Taqwa, Distrik Yapsi, Kabupaten Jayapura. Saya memberikan bantuan semen, dana tunai dan juga saya memberikan bantuan Umroh," kata dia.
Yanni mengemukakan, tokoh agama sesungguhnya juga adalah ujung tombak dari pemerintahan, baik di tingkat distrik, kabupaten maupun kota dan bantuan ini adalah apresiasi pribadinya bagi para tokoh agama.
Ia pun berharap agar slogan "Papua Tanah Damai" bisa benar-benar diwujudkan dan dipertahankan, dan para tokoh agama adalah ujung tombak guna menciptakan hal tersebut.
"Saya berharap kita di Papua, kita selalu sependapat bahwa Papua adalah tanah damai, artinya adalah damai untuk semua umat yang ada di tanah papua, damai dalam sebuah keharmonisan dan ini sangat penting dan terjalin dengan baik," kata dia.
Ditekankannya juga, sebagai umat muslim, dirinya tidak hanya memperhatikan tempat ibadah bagi kaum muslim saja, namun juga agama lain yang ada di Papua.
"Tidak hanya Masjid saja yang saya kunjungi, besok pun saya akan menyerahkan bantuan juga sebesar Rp100 juta untuk Gereja Efata Doyo Lama. Saya tidak membeda-bedakan karena semua sarana dan prasarana tempat ibadah harus mendapat perhatian karena itu adalah dasar akhlak kita sebagai umat yang beragama," katanya lagi.
Yanni ini adalah perempuan pertama di Papua yang duduk sebagai pimpinan di DPR Papua sejak otonomi daerah dan otonomi khusus di sana. (Antara)