Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ingin namanya dikenang sebagai pemimpin Jakarta yang mampu mengatasi banjir di Ibu Kota. Dia lebih memilih tidak menjadi gubernur DKI priode 2017-2022 apabila tidak mampu mengatasi persoalan banjir.
"Saya yang bisa membuat titik banjir di Jakarta berkurang banyak. Itu lebih penting bagi saya daripada menjabat 5 tahun lagi," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (28/9/2016).
Ahok memastikan akan terus menggusur bangunan liar di bantaran sungai. Mantan Bupati Belitung Timur ini juga mengaku tidak peduli dengan elektabilitasnya tergerus jelang Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 lantaran harus membongkar rumah warga.
"Buat apa lima tahun lagi memimpin, tapi orang bilang gini, 'ah dulu mah gubernur Ahok nggak bisa kerja, ini Kampung Pulo ditinggalin, Bukit Duri ditinggalin,' mendingan orang bilang, 'ohh ini siapa yang bikin, Ahok loh,' ya lumayan lho nama dikenang," kata Ahok.
Ahok menginginkan namanya bisa selalau dikenang warga Jakarta seperti Ali Sadikin.
Ali dikenang warga, karena berhasil membuat Jakarta mengalami banyak perubahan. Proyek-proyek pembangunan buah pikiran Bang Ali, seperti Taman Ismail Marzuki, Kebun Binatang Ragunan, Proyek Senen, Taman Impian Jaya Ancol, Taman Ria Monas, Taman Ria Remaja, kota satelit Pluit di Jakarta Utara, pelestarian budaya Betawi di kawasan Condet, dan lain-lain.
"Kayak Pak Ali sadikin udah meninggal gitu lama, dia seolah-olah masih hidup, semua orang ngomongin Ali Sadikin melulu, sama kayak Gus Dur, orang masih ngomongin. Bagi saya nama baik lebih penting dari pada jabatan," kata Ahok.