Suara.com - Ratusan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2016).
Saat tiba di Balai Kota, buruh melihat Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tengah melayani segala pengaduan masyarakat di Pendopo, Balai Kota. Ahok baru saja tiba setelah meresmikan Pasar Nangka Bungur di Kemayoran.
Salah satu orator yang berada di atas mobil komando menyapa Ahok.
"Selamat pagi Pak Ahok, kami datang dengan damai. Apa kabar pak Ahok?" ujar salah satu buruh dengan pengeras suara.
Mendengar disapa oleh para buruh, Ahok pun sempat melambaikan tangan kepada para pekerja. Jarak Ahok dengan pendemo sekitar 150 meter.
"Sekali lagi kepada Gubernur petahana, hentikan penggusuran. Warga dan buruh Jakarta sudah muak dengan penindasan ini. Silakan Anda boleh pencitraan. Tetapi kami, buruh yang cerdas, warga yang cerdas, menolak!" kata buruh.
Mendengar penyataan buruh yang meminta Ahok menghentikan segala bentuk penggusuran, Ahok pun tak lagi terlihat menyapa. Mantan Bupati Belitung Timur ini asik menerima pengaduan warga, dan sesekali meladeni warga yang meminta untuk berfoto.
"Kami meminta kepada Gubernur Basuki Tjahaja Purnama untuk mendengar aspirasi kami. Pecat Kepala Dinas Tenaga Kerja Priyono yang telah mengusulkan rancangan peraturan daerah upah murah," kata orator dari luar pagar Balai Kota.
Buruh yang menggelar aksi di Balai Kota DKI ini, nantinya juga akan menggelar aksi serupa di Istana Negara, Mahkamah Agung, Komisi Pemberantasan Korupsi.
Adapun tuntutan mereka adalah menaikan Upah Minimum 2017 sebesar Rp650.000, Menolak UU Amnesty dan Cabut PP No. 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.